STA 2025 menjadi momen penting bagi pengelola. Bukan hanya sebagai ajang lomba, tapi ruang pembelajaran.
Tentang bagaimana sebuah tempat ibadah bisa menjadi destinasi yang bersahabat, edukatif, tanpa kehilangan sakralitasnya.
Pun terkait pelayanan destinasi itu yang bisa tetap unggul meski tanpa tarif masuk. Dan terkait bagaimana suasana Bali bisa tetap hidup di tengah Kota Surabaya.
Maka, sangat layak bila destinasi tersebut meraih juara 1 dalam kategori Culture and Religion Based Tourism dalam STA 2025. (*)