Dari Keheningan, Michelle Layanto Mengajak Dunia untuk Mendengar

Dari Keheningan, Michelle Layanto Mengajak Dunia untuk Mendengar

Merayakan Hari Bahasa Isyarat Internasional 2025, yayasan Pusbisindo Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan bertajuk “GESTURA” pada 27 September 2025 di Gedung Laboratorium Anti-Doping UNESA, Surabaya. -GESTURA-

HARIAN DISWAY - Angin siang Surabaya masih menyengat ketika Michelle Layanto melangkahkan kakinya ke halaman Gedung Laboratorium Anti-Doping UNESA pada Sabtu, 27 September 2025. Di hadapannya, para peserta GESTURA juga masih setia menanti.

Di tengah meriahnya acara, ratusan tangan bergerak cepat dalam irama komunikasi yang indah, bahasa tanpa suara tapi penuh makna.

Hari itu, Yayasan Pusbisindo Jawa Timur memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional dengan tema Tidak Ada Hak Asasi Manusia Tanpa Hak Bahasa Isyarat. Mereka yang hadir hari itu saling terhubung lewat bahasa isyarat.


POTRET Michelle Layanto, Sekretaris Pusbisindo Pusat periode 2025-2030 yang menjadi narasumber di seminar Hari Bahasa Isyarat Internasional 2025. -GESTURA-

BACA JUGA: Tanggal 23 September 2025 Hari Apa? Ada Hari Bahasa Isyarat Internasional

BACA JUGA: Gerakan Mengaji untuk Anak Tuli dan Bisindo, Maskurun Berharap Dukungan Pemerintah dan Masyarakat

Michelle terlahir tuli. Sejak kecil, ia terbiasa dengan tatapan iba dan juga tatapan curiga banyak orang. Satu hal yang dia tahu, rasa iba tidak akan mengubah apapun.

Karena itulah, Michelle selalu berusaha keras untuk membuktikan kemampuannya. Dia belajar, menulis, dan bekerja dengan lebih keras, untuk menjawab tatapan-tatapan iba dan curiga itu.

Perjalanan yang tidak mudah itu membawa Michelle ke Putra Business School, University Putra Malaysia. Di sana, dia meraih gelar Master of Business Administration dengan beasiswa Nippon Foundation melalui program ASEAN University Network – Disability and Public Policy (AUN-DPPnet).

Bagi Michelle, pendidikan adalah cara yang paling ampuh untuk membalik stigma negatif masyarakat tentang teman tuli.

BACA JUGA: Informal: Pergaulan Inklusif TIBA dan Teman Dengar, Bahasa Isyarat Warnai Perbedaan

BACA JUGA: Peduli Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu, DWP Kemensos Latih 50 Pengurus dalam Pengenalan Bahasa Isyarat

Kini, sebagai sekretaris Pusbisindo Pusat periode 2025-2030, Michelle ingin terus menyuarakan satu hal sederhana. Yakni, akses komunikasi. Dia sadar benar bahawa komunikasi adalah hak dasar semua orang.

Dalam seminar Hak, Identitas, dan Kesetaraan Bahasa Isyarat yang dibawakannya dalam acara GESTURA siang itu, Michelle menyampaikan beberapa hal penting kepada peserta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: