Di banyak daerah di Indonesia, Muharam dirayakan dengan cara yang indah. Ada Tabuik di Pariaman, Grebeg Suro di Jawa, doa bersama di kampung-kampung.
Semua itu menunjukkan bahwa Islam dan budaya lokal kita tidak saling meniadakan, justru saling menguatkan.
BACA JUGA:Puncak Haji Mulai Hari Ini, Menag Jamin Semua Jamaah Haji RI Dapat Tenda Sebelum Wukuf Dimulai
“Kementerian Agama memandang inilah kekayaan kita. Islam yang membumi, Islam yang mewangi tanpa kehilangan kemurniannya. Maka tugas kita hari ini bukan hanya menjaga ritual, tapi menjaga makna. Bukan hanya mengingat peristiwa hijrah, tapi menghidupkan semangat hijrah dalam kehidupan nyata, baik di ruang keluarga, pendidikan, birokrasi, maupun media sosial,” sambungnya.
BACA JUGA:Haji 2025 Hadapi Tantangan Besar, Menag Apresiasi Keberhasilan Petugas di Lapangan
Ia mengajak seluruh umat Islam Indonesia untuk menyambut tahun ini dengan tiga kata kunci:
Pertama, bersyukur, karena kita masih diberi umur dan kesempatan.
Kedua, berhijrah, karena stagnasi adalah musuh masa depan. Ketiga, berkontribusi, karena iman yang sejati harus tampak dalam tindakan.
“Selamat Tahun Baru Islam 1447 Hijriah. Semoga hijrah kita bukan hanya berpindah waktu, tapi berpindah kualitas hidup,” tandasnya. (*)