Di tengah perbandingan sumber daya klub yang sangat timpang antara Juventus dan Manchester City, Tudor enggan mengeluh.
Ia percaya sepak bola selalu memungkinkan tim yang lebih kecil untuk mengalahkan raksasa—selama dalam kondisi optimal.
“Anda bisa melakukan apa saja di sepak bola, bahkan mengalahkan tim dari level yang berbeda. Tapi untuk itu, Anda harus lengkap, segar, dan bermain bagus. Itulah yang membuat sepak bola menjadi olahraga yang indah,” ucapnya.
Ancaman Real Madrid dan Cedera Savona
Jika Juventus finis sebagai runner-up grup, kemungkinan besar mereka akan menghadapi juara Eropa Real Madrid di babak 16 besar. Namun, Tudor tampak tenang menghadapi potensi duel tersebut.
BACA JUGA:Auckland City vs Boca Juniors 1-1, Raksasa Argentina Tersingkir dari Piala Dunia Antarklub 2025
BACA JUGA:Tahan Sakit! Jude Bellingham Operasi Bahu Usai Piala Dunia Antarklub 2025
“Saya tidak khawatir karena banyak faktor yang harus bersatu. Manchester City adalah tim terbaik dunia selama 10 tahun terakhir. Real Madrid juga meraih banyak trofi dalam periode itu, tapi secara sepak bola, City masih yang teratas. Jadi wajar saja jika kita kesulitan melawan mereka,” ujarnya.
Yang lebih mendesak bagi Tudor adalah cedera yang dialami Nicolò Savona, yang harus dikeluarkan dari lapangan dengan cedera pergelangan kaki parah. “Dia tidak terlihat baik. Kami akan lihat besok,” tutupnya singkat.
Kekalahan ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi Juventus dalam perjalanan mereka di turnamen bergengsi ini. Apakah ambisi besar Bianconeri bisa menjadi nyata? (*)