HARIAN DISWAY – Pemerintah Malaysia menyampaikan apresiasi kepada Indonesia atas dukungan yang diberikan dalam sejumlah isu regional dan global, terutama dalam upaya penyelesaian konflik di Myanmar dan seruan perdamaian di Gaza.
Dalam pertemuan bilateral pada Jumat, 28 Juni 2025, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan terima kasih atas dukungan luar biasa dari Presiden Indonesia, Menteri Luar Negeri, serta para menteri lainnya yang dinilai telah berkontribusi besar terhadap keberhasilan pelaksanaan berbagai pertemuan penting.
Di antaranya adalah sidang antara ASEAN, negara-negara Teluk GCC, dan Tiongkok.
BACA JUGA:Sambutan Meriah untuk Erdogan: Warga Bogor Rayakan Kunjungan Presiden Turkiye
“Ini seperti mana juga rundingan tarif, walaupun ada kepentingan bilateral, tapi kita senantiasa ada hubungan supaya kita dapat mencapai maksimal yang mungkin dalam menghadapi isu-isu ini,” ujar pemimpin Malaysia 77 tahun tersebut.
Menyinggung situasi di Myanmar, Malaysia menyatakan penghargaan atas komitmen Indonesia dalam mendukung penyelesaian damai terhadap konflik internal yang terjadi di negara tersebut.
“Dan, Indonesia punyai pengalaman dan sejarah untuk mengurangkan tekanan konflik kelompok-kelompok di Myanmar. Dan, saya telah minta jasa baik Bapak Presiden untuk menggunakan apa juga keupayaan militer intelijen, bukan militer serangan ya, untuk sampai ke sana runding dapat mengikat kesepahaman di antara semua kelompok kumpulan di Myanmar,” ujarnya.
BACA JUGA:Prabowo Peluk Warga Karawang, Momen Hangat Kunjungan Presiden
Malaysia dan Indonesia juga menunjukkan keprihatinan terhadap ketegangan yang terjadi di kawasan perbatasan Thailand dan Kamboja.
Kedua negara mendorong pendekatan diplomatik guna meredakan eskalasi konflik antara kedua negara tersebut.
Dalam isu Gaza, Malaysia kembali mengecam keras tindakan Israel yang dinilai sebagai tindakan kejam terhadap rakyat Palestina.
BACA JUGA:Ukraina Memanas Jelang Kunjungan Presiden Jokowi, Rusia Bunuh 80 Tentara Bayaran Polandia
“Seperti media tahu, kita mengecam keras kebiadaban Israel yang terus membantai dan menyebabkan genocide di Gaza,” ujarnya.
Ia juga menyinggung gencatan senjata yang sementara berlangsung antara Israel dan Iran.
“Malaysia umpamanya telah terlalu menyuarakan pandangannya agak keras atas pencerobohan dan pelanggaran Israel ke atas Iran, dan mendukung hak Iran untuk membalas supaya marwah, integrity, dignity negara Iran tidak tercemar,” tegasnya.