Suara yang Pulang, Arsip Musik Jaap Kunst Kembali ke Nias Setelah 95 Tahun

Jumat 04-07-2025,11:12 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Lengkap dengan hasil restorasi berbasis kecerdasan buatan. Arsip tersebut bukan lagi milik lembaga asing, melainkan milik komunitas yang membentuknya.

Di akhir acara, Hoho kembali dikumandangkan oleh sanggar desa yang dipimpin oleh Rawatan Dachi, cucu dari Duada Jofu, salah seorang penyanyi yang direkam Jaap Kunst.

BACA JUGA:Hari Musik Nasional dan Ambisi Global: Indonesian Wave dan K-Pop?

Namun misi belum selesai. Barbara dan Rani akan melanjutkan perjalanan ke desa-desa lain yang pernah disinggahi Kunst.

Itu dilakukan untuk memperluas jalinan dan memperdalam makna repatriasi tersebut. Sebab, seperti yang disampaikan Barbara, “Repatriasi sejati bukan hanya soal mengembalikan arsip. Tapi soal mengembalikan hak untuk mendengar dan menceritakan kembali suara-suara kita sendiri.”

Suara telah pulang. Kini saatnya masyarakat Nias menyanyikannya kembali dengan kebanggaan, dengan pemaknaan baru, dan dengan semangat untuk mewariskannya pada generasi yang akan datang. (*)

Kategori :