Namun pernyataan itu tidak masuk akal. Semua menunjukkan bahwa Erin memang mempersiapkan segalanya. Piring makan, misalnya, dibedakan. Para tamu makan dari piring abu-abu, sementara Erin makan dari piring oranye yang lebih kecil.
Kasus itu menarik perhatian nasional dan internasional. Media dari New York hingga New Delhi mengikuti perkembangan persidangan. Podcaster kriminal dan kru film dokumenter berdatangan ke Morwell, kota kecil tempat sidang digelar. Beberapa media menggelari kasus itu sebagai ”Sidang Australia Abad Ini.”
Namun bagi keluarga korban, perhatian semacam itu hanya memperpanjang luka. Usai pembacaan vonis bersalah pada 7 Juli 2025, keluarga korban memilih untuk tidak berkomentar. Dalam pernyataan singkat melalui kepolisian, mereka hanya meminta privasi.
"Kami akan terus mendukung mereka dalam segala cara setelah putusan ini," ujar polisi.
Sementara itu, satu-satunya orang yang selamat dari makan siang itu, Ian Wilkinson, tetap tidak memahami motif di balik tindakan Erin.
"Saat kami bertemu, hubungan kami baik. Kami tidak pernah bertengkar atau berselisih," katanya. "Dia tampak seperti orang biasa," ucap sang pendeta. (*)
Penyidikan Polisi dan Jatuhnya Reputasi Erin, baca besok… (*)