HARIAN DISWAY - Penyelidikan seputar penyebab Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di selat Bali pada Rabu, 2 Juli 2025 kemarin masih berlanjut hingga saat ini.
Pada Jumat, 11 Juli 2025, BASARNAS mengadakan konferensi pers dan memaparkan informasi terkini terkait dengan insiden tenggelamnya kapal tersebut.
BASARNAS memaparkan bahwa dari total 65 orang di kapal, terdapat 30 orang yang selamat, 17 meninggal dunia, dan sejumlah 18 orang masih dalam pencarian.
“Saya punya target 60 orang dan saya harus mencari yang belum ditemukan,” ucap Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan BASARNAS R. Eko Suyatno.
BACA JUGA:KNKT: Ada Gelombang Besar Hantam KMP Tunu Pratama Jaya Sebelum Tenggelam
BACA JUGA:H+5 Operasi SAR Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Menhub Sebut Semakin Sulit Menemukan Korban
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan bahwa kemungkinan salah satu penyebab tenggelamnya KMP adalah terbukanya pintu kamar mesin sehingga menyebabkan kebocoran dan masuknya air pada kapal.
TNI AL mengerahkan unsur alutsista untuk membantu pencarian dan evakuasi korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu, 2 Juli 2025-Dok. TNI AL-
Akan tetapi Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menegaskan bahwa ini baru salah satu data faktual yang baru saja terungkap, data ini belum bisa menjadi penyebab tenggelamnya kapal.
“Di awal kami hanya menyajikan factual data yang masih membutuhkan analisis. Jadi masih terlalu dini untuk menyatakan bahwa itulah penyebabnya. Dan penyebab tenggelamnya kapal tidak pernah single cause tetapi multiple causes," Jelas Soerjanto.
Ia juga menjelaskan bahwa kapal memiliki beberapa sekat sehingga meskipun air telah bocor ke dalam kapal, hal itu tidak dapat serta merta menyebabkan tenggelamnya sebuah kapal.
"Saat ini KNKT sedang menyelidiki hal tersebut," kata Soerjanto.
BACA JUGA:API Banyuwangi Kerahkan Pesawat untuk Bantu Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya
BACA JUGA:KMP Tunu Bukan yang Pertama, Ini 7 Tragedi Tenggelamnya Kapal Penyeberangan dalam 10 Tahun Terakhir
Penyelidikan seputar tenggelamnya KMP juga meliputi kelayakan dan history kapal termasuk ROB (Remaining on Board), aspek operasional, profiling arus, dan juga evaluasi perubahan desain kapal dari LCT (Landing Craft Tank) menjadi kapal motor.