Dengan tujuan apakah perubahan tersebut memiliki kontribusi terhadap stabilitas dan kelayakan kapal.
Terlebih penyelidik juga telah berkontak dengan para ahli perkapalan dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) untuk berkonsultasi dan mengenali hal-hal yang diperlukan.
Memasuki hari ketiga pasca tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali, Ketapang, Banyuwangi, upaya pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap korban yang belum ditemukan terus ditingkatkan. -dok disway-
Soerjanto juga menegaskan bahwa analisa akan dilakukan setelah menemukan semua faktor dan baru dapat menentukan apa faktor penyebab dan faktor kontribusi.
Di sisi lain, operasi pencarian dan penyelamatan gabungan oleh SAR masih tetap berjalan dengan menggunakan prosedur yang sama yakni 3 hari pencarian dan evakuasi sesuai dengan UU No. 29 Tahun 2014.
“Selama masih ada korban, operasi SAR harus tetap berjalan. Dan tadi kami para stakeholder telah mengambil keputusan bahwa kami tetap melaksanakan operasi SAR gabungan, ” ujar Soerjanto.(*)
*) Mahasiswa Magang dari Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya