Arief menambahkan bahwa pemanfaatan Kopdes Merah Putih akan memangkas rantai distribusi yang panjang dan menekan biaya logistik.
Pangan dari produsen lokal bisa langsung dijual ke masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau.
“Kopdes Merah Putih ini akan menjadi outlet dari Badan Pangan Nasional, Bulog, dan ID FOOD. Dan nantinya kita juga akan menampilkan produk-produk pangan lokal dari daerah sekitar, seperti telur dari Karanganyar yang sudah tersedia di sini,” ujarnya.
BACA JUGA:212 Merek Beras Tidak Penuhi Syarat, Kementan Bertindak
Mode distribusi melalui Kopdes Merah Putih ini menjadi bagian dari strategi besar membangun sistem pangan nasional yang lebih kuat, inklusif, dan berpihak pada petani serta konsumen.
Dalam kesempatan yang sama, Menko Pangan Zulkifli Hasan menyebut bahwa inisiatif Kopdes Merah Putih merupakan gagasan besar langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Ia menekankan pentingnya keberhasilan program ini dalam menjamin ketersediaan kebutuhan sehari-hari masyarakat.
“Koperasi Desa Merah Putih atau Koperasi Kelurahan Merah Putih ini, langsung atas gagasan perintah Bapak Presiden. Tidak boleh gagal. Insya Allah akhir minggu ini sudah 80 ribu (unit), dan sudah ada 103 mock-up,” ujar Zulhas.
Zulkifli Hasan juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo akan melakukan launching resmi Kopdes dan Kopkel Merah Putih pada 21 Juli 2025 mendatang di Klaten.
Setiap mock-up Kopdes Merah Putih akan dilengkapi enam gerai layanan utama, yakni gerai sembako, apotek, klinik, simpan pinjam, gudang, dan kendaraan logistik.
BACA JUGA:Usai Kasus Minyak, Polri Selidiki Dugaan Kasus Sunat Beras
Keberadaan fasilitas ini diharapkan dapat memberikan layanan kebutuhan pokok secara terpadu bagi masyarakat desa dan kelurahan.(*)