Cheng Yu Pilihan Ahadin Syarifudin Fahmi, Wakil Pelaksana Komite Ekraf Sidoarjo: Ji Bu Ke Shi

Senin 14-07-2025,05:46 WIB
Reporter : Novi Basuki & Annie Wong
Editor : Heti Palestina Yunani

Saking berharganya waktu, di Tiongkok sampai-sampai ada ungkapan yang mengatakan, "Waktu sesaat bagaikan sepotong emas, tapi sepotong emas tidak bisa membeli waktu sesaat" (一寸光阴一寸金,寸金难买寸光阴). 

Di Arab sana, juga ada wejangan yang mewanti-wanti kita untuk jangan sekali-kali bermain-main dengan waktu. Sebab, "Waktu bagaikan pedang. Kalau tidak digunakan dengan baik, ia yang akan menebasmu" (al-waktu kassaif; in lam taqtha'hu qatha'ak).

Maklum, ada yang mengumpamakan, "Waktu laksana napas: tak akan pernah mungkin kembali" (al-waktu anfaas laa ta'uud). Ia memberikan kita kesempatan yang, bila terlewat, mustahil akan ada yang kedua kali. Makanya, cheng yu atau pepatah Tiongkok menegaskan, "机不可失" (jī bù kě shī): jangan menyia-nyiakan kesempatan.

"Ambil kesempatan! Semua yang ada dalam hidup ini adalah kesempatan," kata Ahadin Syarifudin Fahmi, wakil pelaksana Komite Ekraf Sidoarjo yang sekaligus digital content creator yang sering diundang Google untuk promosi pariwisata melalui komunitas kontributor Google Local Guides & Google Maps.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Makhyan Jibril Al Farabi, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RSUD dr Soetomo: Jing Yi Qiu Jing

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid: Bing Bu Xue Ren

Apalagi, kita hidup di zaman di mana perubahan terjadi dengan teramat cepatnya. Teknologi berkembang pesat, informasi membanjir deras, dan kompetisi semakin sengit. 

Tak pelak, situasi demikian menuntut kita untuk mempunyai ketrengginasan dalam merespons dan keberanian dalam mengambil setiap kesempatan yang ada. Tak boleh ragu-ragu. Karena, jika terlalu lama menimbang, bisa jadi kesempatan itu telah berpindah tangan ke orang lain.

Intinya, sebagaimana diingatkan adagium Tiongkok, "时不我待" (shí bù wǒ dài): waktu tak akan menunggu kita. (*)

 

Kategori :