Mendag Soal Tarif 19% Amerika Serikat ke Produk Indonesia: Paling Rendah se ASEAN

Kamis 17-07-2025,10:43 WIB
Reporter : Myesha Fatina Rachman*
Editor : Taufiqur Rahman

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini menjadi negara dengan tarif impor paling rendah ke Amerika Serikat di kawasan Asia Tenggara.

“Kita memang untuk di negara ASEAN, kita paling rendah,” ujar Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 16 Juli 2025.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia berhasil menegosiasikan penurunan tarif impor dari Amerika Serikat (AS) menjadi 19 persen, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tarif impor ke AS paling rendah di antara negara-negara ASEAN.

BACA JUGA:Telepon Prabowo-Trump Bikin Tarif Impor AS Turun Jadi 19 Persen

Tarif baru ini jauh lebih rendah dibandingkan Vietnam (20 persen), Filipina (20 persen), Malaysia (25 persen), Brunei Darussalam (25 persen), Thailand (36 persen), Kamboja (36 persen), Myanmar (40 persen), dan Laos (40 persen).

Penurunan tarif ini disepakati setelah Prabowo melakukan pembicaraan via telepon selama 17 menit dengan Trump. 

Dalam unggahan di media sosial Truth Social, Trump mengungkapkan bahwa kesepakatan ini dicapai setelah Indonesia menyampaikan sejumlah upaya negosiasi.

BACA JUGA:Trump Batal Pecat Ketua Bank Sentral AS, Takut Timbulkan Kekacauan di Pasar Keuangan

Salah satu poin utama adalah rencana pembelian 50 unit pesawat Boeing oleh Pemerintah Indonesia, mayoritas merupakan seri 777.

Selain itu, Indonesia juga menyatakan komitmennya untuk mengimpor komoditas energi asal AS senilai USD 15 miliar (sekitar Rp 240 triliun), serta produk pertanian AS senilai USD 4,5 miliar (Rp 72 triliun).

“Untuk pertama kalinya, peternak, petani, dan nelayan kami akan memiliki akses lengkap dan total ke pasar Indonesia yang berpenduduk lebih dari 280 juta orang,” ujar Trump.

Budi menambahkan, kesepakatan tarif ini tidak hanya membuka akses pasar bagi kedua negara, namun juga menjanjikan masuknya investasi AS ke Indonesia. Salah satu sektor yang akan menerima investasi adalah sektor energi.

BACA JUGA:Trump Sebut Capai Kesepakatan Baru dengan Indonesia Soal Tarif Lewat Sambungan Telepon dengan Prabowo

“Jadi kalau tadi ada kekhawatiran, misalnya minyak. Karena memang nanti juga akan investasi di Indonesia. Artinya ada beberapa komoditas yang akan dilakukan investasi di Indonesia,” ungkap Budi dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI.

Menurut Budi, tarif 19 persen tetap memberikan ruang luas bagi ekspor Indonesia ke pasar AS. Ia menegaskan bahwa jika tarif ini tetap berlaku hingga 1 Agustus mendatang, peluang ekspor Indonesia akan semakin besar.

Kategori :