BRI Jazz Gunung Bromo seri 1 Dibuka Papermoon Puppet Theatre, Gandeng Siswa SDN Jetak, Probolinggo

Sabtu 19-07-2025,15:05 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Mereka pun tertawa. Setelah itu, Pambo mengajak anak-anak kembali menyusuri areal persawahan. Lalu dalam sebidang tanah dengan tanaman kentang, terdapat sosok boneka menyembul ke atas. Ia menyapa anak-anak tersebut. 


Boneka Mbah Tani yang dimainkan anggota Papermoon Puppet Theatre menyapa anak-anak SDN Jetak 1, Probolinggo.-Guruh D.N.-HARIAN DISWAY

BACA JUGA:Gema Nusa Project dan Tate Kind Art, Seni Tradisi Manggarai Barat Membuka International Golo Mori Jazz 2025

"Nama saya Mbah Tani," kata boneka itu memperkenalkan dirinya, disuarakan oleh Hardiansyah Yoga, salah seorang anggota Papermoon Puppet Theatre. 

Sama seperti tokoh Mbah Kunta, Mbah Tani juga membagi-bagikan wortel pada anak-anak. Mereka pun bergantian untuk bersalaman dengan boneka tersebut.

Kemudian, mereka berjalan kembali ke salah satu sudut yang cukup lapang. Di situ tersaji beberapa properti. Seperti wajan, kompor, mobil pick up, serta berbagai sayuran.

BACA JUGA:Harmoni Jazz di Ujung Timur, International Golo Mori Jazz 2025 Hadir Pada 12 April 2025

Pambo, Yoga, dan Beni Sanjaya menghibur anak-anak dan masyarakat umum yang hadir di situ. Ketiganya membuat boneka langsung dari sayuran yang disiapkan. Salah satunya boneka bertubuh pokcay, bermata potongan wortel. 

Kemudian, boneka itu dimainkan dan didekatkan pada anak-anak. Mereka pun tertawa sembari bergantian menyentuh boneka tersebut.

Ketiganya kemudian menampilkan boneka Mbah Putri dan Mbah Kakung. Dua karakter yang dikisahkan sebagai keluarga petani bersahaja.

BACA JUGA:Gigi Jazz Project Debut di Jazz Gunung Bromo 2024, Racikan Anyar yang Tetap Gigi Banget


Papermoon Puppet Theatre beraksi sebagai pembuka BRI Jazz Gunung Bromo seri 1, 19 Juli 2025. Tampak adegan ketika boneka Mbah Kung mengemudikan mobil, menjajakan hasil buminya ke pasar.-Guruh D.N.-HARIAN DISWAY

Mereka bangun pagi, memasak makanan, kemudian siap-siap menjajakan hasil taninya ke pasar. 

Kehidupan petani itulah yang disajikan oleh Papermoon Puppet Theatre. Pementasan itu diberi judul Before Sunrise. Representasi dari para petani di desa yang telah beraktivitas sejak pagi.

"Apalagi pementasannya ini di lingkungan agraris Bromo. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Kami ingin menampilkan semangat itu pada anak-anak," ungkap Maria Tri Sulistyani, sutradara pementasan tersebut.

BACA JUGA:Centil! Vina Panduwinata Tampilkan Lagu-Lagu Abadi di Jazz Gunung Bromo 2024

Kategori :