“Selama ini orang ke Bromo hanya ingin lihat sunrise. Tapi kami ingin orang datang ke Bromo untuk alasan lain: menyaksikan jazz, mengapresiasi seni, dan menikmati budaya," ungkapnya.
"Karena itu, di lingkungan Jiwa Jawa ini kami bangun Padepokan Fotografi Bromo. Mereka yang suka fotografi bisa datang dan belajar. Pun, kami menyelenggarakan pameran visual setiap tahunnya,” ujarnya.
Pameran seni rupa tahun ini menghadirkan 112 karya lukisan dan drawing dari berbagai seniman. Mikke Susanto, kurator seni rupa, menekankan pentingnya kontribusi pameran visual dalam festival.
“Pameran ini memberi konteks baru dalam kebudayaan secara keseluruhan. Jazz Gunung bukan hanya tentang musik. Tetapi juga ekspresi visual,” ujarnya.
Rektor ISI Yogyakarta Dr Irwandi yang turut hadir, menyatakan bahwa integrasi seni musik dan seni rupa dalam satu event seperti Jazz Gunung adalah bentuk dialog kebudayaan yang hidup dan progresif.
Butet Kertaradjasa menyampaikan sambutan dalam jumpa pers BRI Jazz Gunung Bromo, 19 Juli 2025.-Guruh D.N.-HARIAN DISWAY
BACA JUGA:International Golo Mori Jazz 2025: Maliq & D'Essentials Bikin Romantis, Tohpati Kenang Elfa Secioria
Sementara itu, Butet Kertaradjasa mengenang perjalanan panjang Jazz Gunung sejak pertama kali digagas. “Dulu, kami hanya ingin memperkuat musik lokal dalam Jazz Gunung. Waktu itu kami menampilkan Kua Etnika dan musisi etnik dari Madura," ujarnya.
"Tapi kini, Jazz Gunung menjadi tempat bagi kreativitas lintas genre dan lintas budaya. Semakin berkembang, semakin bagus,” katanya.
Senada, gitaris GIGI Dewa Budjana pun mengapresiasi ajang itu yang kian semarak. "Semoga berkelanjutan. Dan semakin menumbuhkan bibit-bibit musisi muda dalam genre jazz," ungkapnya.
Dengan panggung yang berpadu harmonis dengan lanskap Gunung Bromo, serta deretan musisi lintas generasi dan pameran seni rupa, BRI Jazz Gunung Bromo 2025 untuk kesekian kalinya membuktikan diri sebagai perhelatan budaya yang tak sekadar menghibur. Tetapi juga menginspirasi.
Festival ini bukan hanya milik penikmat jazz, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin menyatu dengan alam, seni, dan komunitas kreatif Indonesia. (*)