JAKARTA, HARIAN DISWAY – Belakangan ini mantan anggota Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) Satria Arta Kumbara menjadi sororan publik.
Pada Mei 2025 lalu, ia sempat viral karena bergabung dengan tentara bayaran Rusia untuk berperang di Ukraina. Dan kini ia menyatakan ingin pulang ke Indonesia.
Satria saat ini masih berada di garis depan pertempuran di wilayah Ukraina.
Satria sempat menyampaikan pesan terbuka melalui akun TikTok (@zstorm689) kepada Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rabuming Raka, dan Menteri Luar Negeri Sugiono pada Minggu, 20 Juli 2025.
BACA JUGA:Menkum Tegaskan Eks Marinir yang Gabung Tentara Russia Bukan Lagi WNI
Dalam video yang diunggahnya tersebut, ia menyampaikan permohonan maaf akibat tindakannya yang mengakibatkan pencabutan status kewarganegaraan Indonesia.
"Mohon izin, Bapak. Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan dicabutnya warga negara saya," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa tidak pernah berniat untuk mengkhianati negara. Keputusan yang diambil sebelumnya dikarenakan keterdesakan dalam kebutuhan ekonomi.
"Saya niatkan datang ke sini (Rusia) hanya untuk mencari nafkah. Wakafa Billahi, cukuplah Allah sebagai saksi," ucapnya.
Sebelum keberangkatannya, ia mengaku telah berpamitan dan meminta restu dari ibunya.
Namun, setelah menjalani hidup sebagai tentara bayaran, ia menyadari bahwa konsekuensi pencabutan kewarganegaraan Indonesia sangat berat.
BACA JUGA:KSAL Ungkap Tunggakan BBM TNI AL Capai Rp3,2 Triliun, Minta Pemerintah Putihkan Utang
Dengan begitu, ia memohon bantuan kepada pemerintah untuk mengakhiri kontrak dengan Rusia. Dan mengembalikan statusnya sebagai warga negara Indonesia.
Bahkan, Satria juga meminta bantuan kepada warganet untuk menyebarkan pesannya hingga ke admin Partai Gerindra. Agar bisa diteruskan ke Presiden Prabowo.
"Jujur saya tidak ingin kehilangan kewarganegaraan saya, karena kewarganegaraan Republik Indonesia bagi saya segala-galanya dan tidak pernah ternilai harganya," katanya.