BACA JUGA:Terjadi Lagi, Warga Sipil Gaza Tewas Ditembaki Israel Saat Ambil Bantuan Kemanusiaan
“Pernyataan ini tidak memberi dampak apapun pada hidup kami (di Israel,Red), tetapi bisa saja membahayakan penduduk Yahudi di Prancis,” ucap Ariel Kandel, CEO Qualita, sebuah organisasi yang membantu penduduk Yahudi Prancis bermigrasi ke Israel.
Dilansir dari AFP, sekitar 50.000 penduduk Yahudi asal Prancis telah bermigrasi ke Israel dalam 10 tahun terakhir.
Di sisi lain, keputusan Macron juga menuai kritik dari kalangan politik Israel.
“Mengakui sebuah negara imajiner tanpa perbatasan yang jelas atau pemerintahan sama saja seperti memberi dukungan kepada Hamas,” tutur Karine Dana, Kepala komunitas frankofon (penutur bahasa Prancis) dari partai oposisi utama Yesh Atid.(*)
*) Mahasiswa magang prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya