Perwakilan Thailand dan Kamboja Dijadwalkan Bertemu Hari Ini, Militer Masih Saling Serang di Perbatasan

Senin 28-07-2025,13:30 WIB
Reporter : Najwal Hamamah*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Di tengah desing peluru dan ledakan artileri yang belum mereda, para pemimpin Thailand dan Kamboja dijadwalkan bertemu dalam pertemuan damai pada Senin, 28 Juli 2025, di Kuala Lumpur. Pertemuan tersebut digagas oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan akan dimediasi oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Konflik bersenjata anatara dua negara bertetangga itu telah memasuki hari kelima, dengan korban jiwa mencapai setidaknya 35 orang dan lebih dari 200.000 warga mengungsi. Kedua negara tersebut terlibat perebutan wilayah kuil Preah Vihear yang terletak di wilayah perbatasan yang masih disengketakan.


Warga sipil terpaksa meninggalkan rumah mereka dengan membawa barang seadanya menggunakan sepeda motor modifikasi.--AFP

Dalam pernyataan sebelum berangkat dari Bandara Bangkok, Pelaksana Tugas Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai menyatakan keraguan atas itikad baik Kamboja.

BACA JUGA:Gencatan Senjata Masih Sekedar Wacana, Bentrokan Thailand-Kamboja Berlanjut di Hari Keempat

BACA JUGA:Kamboja Serukan Gencatan Senjata, Thailand Minta Selidiki Siapa yang Menembak Duluan

“Kami tidak percaya Kamboja bertindak dengan niat tulus berdasarkan tindakan mereka selama ini. Mereka harus menunjukkan kesungguhan, dan kami akan menilai itu dalam pertemuan nanti,” ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, menuduh Thailand Menginvasi wilayah mereka dengan senjata berat dan pegerahan besar-besaran pasukan sejak lima hari terakhir.

Kedua pihak terus saling tuding sebagai pemicu konflik. Militer Thailand mengklaim penembak jitu Kamboja berkemah di salah satu kuil yang disengketakan dan menyerang Thailand dengan roket. Phnom Penh juga dituding telah mengerahkan pasukan tambahan di sepanjang perbatasan.

BACA JUGA:Sengketa Panjang Kamboja dan Thailand: Rebutan Kuil Suci, Rakyat Dicekam Ketakutan

BACA JUGA:Thailand Tolak Mediasi dengan Kamboja, Desak Hentikan Serangan Duluan

Hingga Minggu malam, militer Thailand melaporkan pertempuran masih berlangsung di tujuh titik di wilayah perbukitan dan hutan lebat yang menjadi medan konflik. Thailand juga memperingatkan kemungkinan Kamboja tengah bersiap meluncurkan operasi militer besar menjelang pembicaraan damai.

Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa dirinya telah melakukan pangilan telepon larut malam kepada kedua pemimpin dan berhasil mendorong kesepakatan awal untuk melakukan gencatan senjata.

"Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk mencapai gencatan senjata segera, yang diinisiasi oleh Presiden Trump dan disepakati oleh kedua pihak,” ujar PM Kamboja Hun Manet.

Trump juga memperingatkan kedua negara tersebut disertai ancaman tarif tinggi dalam kebijakan dagang jika tidak menyepakati perjanjian perdagangan bilateral secara independen. “Setelah semuanya selesai dan perdamaian tercapai, saya menantikan kesepakatan dagang dengan keduanya,” tulis Trump melalu media sosial.

BACA JUGA:Konflik Thailand-Kamboja Memanas, ASEAN Harus Turun Tangan

Kategori :