Kaesang Bantah Isu Jokowi Tuduh Partai Demokrat

Selasa 29-07-2025,16:22 WIB
Reporter : Dwineza Rizkyano Jonathan
Editor : Noor Arief Prasetyo

JAKARTA, HARIAN DISWAY – Mantan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan terdapat agenda politik serta tokoh besar yang ingin menjatuhkan dirinya beserta keluarga. Melalui tuduhan ijazah palsu dan pemakzulan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

Pernyataan tersebut memicu narasi yang mengaitkannya dengan partai politik berwarna biru. Diduga merujuk pada Partai Demokrat.

Ketua Umum Partai Solidaritas (PSI), Kaesang Pangarep menegaskan bahwa dalam konteks tersebut Jokowi tidak pernah secara langsung menuding partai Demokrat atau partai lainnya.

“Sebenarnya kan, kalau yang saya liat ketika Bapak (Jokowi) berbicara, tidak ada menuduh partai biru. Bahkan hubungan kami dengan keluarga Bapak SBY sangat baik,” kata Kaesang di kantor DPP PSI Jl Wahid Hasyim, Jakarta Pusat pada Senin, 28 Juli 2025.

BACA JUGA:Jokowi Diperiksa Polda Metro di Solo terkait Dugaan Ijazah Palsu

BACA JUGA:MPR Belum Terima Surat Pemakzulan Gibran, Ahmad Muzani: Proses Pilpres Sudah Selesai di MK

Kaesang justru mengungkapkan bahwa hubungan antara PSI dan Partai Demokrat tetap harmonis. Dirinya menyebutkan kakaknya, Gibran baru-baru ini juga sempat menjenguk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di RSPAD.

“Saya juga ada rencana ketemu Pak Ketum Demokrat, Mas AHY. Semua ini untuk kepentingan bangsa, tidak ada niatan untuk saling menjatuhkan,” jelasnya.

Persoalan terkait maksud Jokowi tentang tokoh besar dari partai biru, Kaesang menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi untuk menjelaskan. “Coba langsung tanya Bapak, bukan ke saya,” ujarnya.

Sebagai informasi, Jokowi menyampaikan pernyataan tersebut usai menanggapi komentar relawannya, Silfester Matutina, yang menyinggung adanya tokoh besar yang melindungi pihak penuding, seperti Roy Suryo.

BACA JUGA:Penyelidikan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Dijadwalkan Diperiksa Senin Besok

BACA JUGA:Mediasi Buntu, Sidang Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Siap Dilanjutkan ke Tahap Pembuktian

Jokowi menyebutkan bahwa dugaan ijazah palsu ini bukan sekedar persoalan pribadi, melainkan bagian dari agenda besar politik.

“Kan saya sudah sampaikan, feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun pemakzulan, artinya memang ada orang besar ada yang membackup, ya itu aja," ujar Jokowi di kediamannya, Sumber, Banjarsari, dikutip pada Minggu 27 Juli 2025.

Ketika ditanyai terkait sosok besar yang dimaksud, Jokowi memilih enggan mengungkapkan secara langsung. Alasannya “semua sudah tahu lah,” katanya tersirat.

Sebelumnya, Jokowi angkat bicara terkait polemik yang belakangan mencuat. Terkait dugaan ijazah palsu dan wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

BACA JUGA:Podcaster Michael Sinaga Penuhi Panggilan Soal Tudingan Ijazah Palsu Jokowi

BACA JUGA:Menebak Arah Upaya Pemakzulan Wapres Gibran Rakabuming Raka

"Saya berperasaan. Memang kelihatannya ada agenda besar politik. Isu ijazah palsu dan pemakzulan. Ini perasaan politik saya, mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik. Untuk men-downgrade-kan, ya buat saya biasa-biasa ajalah," katanya, dikutip pada Selasa 15 Juli 2025. (*)

 

 *) Mahasiswa Magang Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Kategori :