Larangan Parkir Jalan Tunjungan Berlaku Permanen, Kini Ramah Pejalan Kaki

Sabtu 02-08-2025,11:49 WIB
Reporter : Ghinan Salman
Editor : Mohamad Nur Khotib

Sebab, berdasar evaluasi, parkir TJU telah menimbulkan kemacetan. Terutama di sore hari. Saat para pekerja pulang kerja. Kepadatan terjadi di jam puncak. Antrean kendaraan sudah mencapai titik jenuh.

"Apalagi di persimpangan seperti Jalan Gemblongan, Praban, Genteng Kali, dan Tunjungan,” ujarnya.

BACA JUGA:Arak-Arak Road to ArtJog 2025: Nikmati Suasana Historis Hotel Majapahit, Ramaikan Lagi Pasar Tunjungan

BACA JUGA:ARAK-ARAK di Pasar Tunjungan: Ketika Seni Menyusuri Ruang dan Sejarah Surabaya

Ia memastikan, akses ke Jalan Tunjungan tetap mudah. Sebab, pemerintah kota telah membuat kantong-kantong parkir alternatif bagi masyarakat yang ingin menikmati kawasan wisata Tunjungan Romansa.

Kendaraan bisa diparkir di tempat parkir yang sudah disediakan. “Masyarakat bisa parkir di titik-titik parkir yang sudah ditentukan,” ujarnya. 

Di saming itu, Dishub Surabata akan melakukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat, pelaku usaha, tenan, dan pengelola gedung di sekitar Tunjungan. Ia menjamin, semua pihak tahu lokasi parkir baru dan larangan parkir TJU.

Dishub juga berkoordinasi dengan Disbudporapar untuk tentukan lokasi drop point atau tempat naik-turun penumpang di Wisata Tunjungan Romansa. 

“Kami juga akan tertibkan PKL, pedagang asongan, pengamen, dan gangguan ketertiban lainnya di kawasan Tunjungan,” pungkas Trio.

Pakar transportasi sekaligus dosen Departemen Teknik Sipil ITS Surabaya Anak Agung Gde Kartika mengatakan, secara teknis, keberadaan parkir TJU memang mengurangi kapasitas jalan. 

Termasuk menciptakan temporary block (hambatan sementara) pada arus kendaraan. Ia pun mengapresiasi kebijakan tersebut.

BACA JUGA:Inilah Empat Kandidat Sekda Kota Surabaya

BACA JUGA:ARTSUBS 2025 di Surabaya, Pameran Seni Kontemporer dan Ruang Refleksi Dunia Pasca Industri

Menurutnya, parkir TJU bisa meningkatkan biaya operasional kendaraan dan potensi kecelakaan. ”Belum lagi soal PAD, banyak uang parkir yang hilang karena tidak terkontrol,” ujarnya.

Senada dengan Agung, dosen Fakultas Teknik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Siswoyo menilai, memang sudah waktunya pemerintah kota melakukan penataan TJU. Apalagi parkir di tepi jalan sudah sering mengganggu kelancaran lalu lintas. ”Sudah waktunya ada penyesuaian,” ujar Siswoyo.

Kebijakan larangan parkir di TJU kawasan Wisata Tunjungan Romansa juga disambut positif oleh warga. Salah satunya Novita Rachmi, warga Ngagel, Surabaya. 

Kategori :