153 Koperasi Merah Putih di Surabaya Bakal Dipantau Lewat Sistem Digital

Senin 04-08-2025,10:32 WIB
Reporter : Ghinan Salman
Editor : Taufiqur Rahman

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sistem digitalisasi tengah disiapkan untuk memantau dan mendampingi 153 Koperasi Merah Putih (KMP) di Surabaya secara real-time.  

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya Febrina Kusumawati menyampaikan, sistem digital itu saat ini tengah disiapkan.

“Salah satu tugas kami adalah memonitor hidup-matinya koperasi. Karena sistem manual menyulitkan, kami beralih ke digitalisasi,” ujar Febrina, Minggu, 3 Agustus 2025.

Melalui sistem tersebut, koperasi dapat langsung menginput kendala atau kebutuhan. Sehingga Dinkopdag bisa merespons cepat. Contohnya, seperti mencarikan pemasok beras jika dibutuhkan dalam jumlah besar.

“Kalau ada arus yang mandek karena stok belum laku, itu bisa terbaca. Harapannya pelaporan koperasi lebih transparan dan efisien,” tambahnya.

BACA JUGA:Koperasi Merah Putih bakal Suplai Sembako sampai ke Tingkat RT di Surabaya

BACA JUGA:Koperasi Merah Putih di Surabaya Jalin MoU dengan PHRI, Suplai Bahan Pokok ke Hotel-Restoran

Sebelum koperasi beroperasi, kelurahan dan kecamatan diminta memetakan potensi wilayah. Langkah ini penting agar pengadaan stok sesuai dengan kebutuhan dan peluang usaha.

“Misalnya di kawasan penghasil kue, maka usaha awalnya difokuskan ke produksi kue, sebelum berkembang ke sektor lain seperti layanan pajak,” jelas Febrina.

Dinkopdag juga menyediakan pelatihan untuk pengurus koperasi dan pelaku UMKM agar memahami sistem kerja koperasi, strategi bisnis, hingga manajemen keuangan. Pemetaan akan menunjukkan jenis usaha dan arah distribusi. ”Kami siap mendampingi agar koperasi bergerak tepat,” katanya.

Merujuk pada petunjuk Kemenkop, KMP bisa menjalankan berbagai bidang usaha sesuai potensi lokal. Contohnya, koperasi dapat menjadi penghubung penyedia bahan baku bagi UMKM pembuat makanan, serta memberi akses permodalan.

KMP juga berperan memenuhi kebutuhan pokok warga. Seperti gas melon atau beras murah dari produsen. Fleksibel. Itu bisa menjadikan koperasi sebagai solusi ekonomi lokal.

BACA JUGA:PLN Siagakan Tim Khusus Jaga Kelistrikan saat Peluncuran Koperasi Merah Putih di Jatim

BACA JUGA:BULOG Siap Dukung Penuh Program Koperasi Merah Putih untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Febrina menambahkan, pembentukan 153 KMP tak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Ikatan Notaris Indonesia, lurah, dan camat di seluruh Surabaya.

Kategori :