Karya seni Agan Harahap tentang Pieta dan konflik Palestina dalam pameran seni ARTSUBS 2025 Surabaya. - Ilmi Bening - Harian Disway
Objek seni yang tampil di pameran ARTSUBS 2025 itu lumayan mampu menyayat hati karena mengangkat konflik Timur Tengah. Namun, secara visual, karyanya mencerminkan ikon bernama Pietà yang menggambarkan kesedihan mendalam dari seorang ibu atas kepergian anaknya ke pangkuan Tuhan.
“Dalam karya ini, simbol universal duka itu saya pindahkan ke konflik Palestina, sebuah tempat di mana kematian dan kehilangan menjadi bagian dari hidup sehari-hari,” tulis sang seniman melalui keterangan di QR Code pameran ARTSUBS 2025.
Agan benar-benar menggambarkan perasaan sedih dan terluka dalam sebuah lukisan yang monokrom. Bergambarkan sosok lelaki muda dengan pakaian kasual dan Keffiyeh, terbaring lunglai dalam pelukan perempuan berhijab.
BACA JUGA:ARTSUBS 2025, Merayakan Material Ways di Tengah Ledakan Konsumsi dan Teknologi
“Mereka bukan tokoh suci, tetapi bisa jadi siapa saja: saudara, anak, kekasih, korban dari kekerasan yang terus diproduksi oleh kekuasaan dan politik. Visual ini mencerminkan penderitaan manusia yang melampaui narasi agama dan geografi,” ungkap sosok pelukis sekaligus desainer grafis itu pada keterangan di dalam QR Code.
Meski begitu, objek dalam pameran ARTSUBS karya Agan itu tidak hanya berfokus tentang isu Palestina. Tetapi, juga menggambarkan manusia yang martabatnya telah terenggut, duka yang terus berjalan, serta cinta yang senantiasa memeluk manusia walaupun dunia ini membisu. (*)