Pembunuhan Sesama Karyawan BPS Haltim: Stalker Killer dari Maba

Jumat 08-08-2025,07:33 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

BACA JUGA:Pembunuhan dalam Senyap, Istri Racuni Suami hingga Tewas di Jombang

Setelah puas, Hanafi memaksa Tiwi menunjukkan password HP korban. HP dibuka pelaku. Kemudian, dibuka aplikasi Jenius (aplikasi tabungan). Sekali lagi pelaku minta PIN Jenius. Diberi. 

Maka, uang Tiwi dikuras Rp 38 juta, ditransfer ke rekening aplikasi Gopay milik Tiwi sendiri. Setelah transfer selesai, Hanafi mentransfer lagi uang itu ke rekening bank Hanafi. Jadi, ia mencuri dengan dua kali transfer. Mungkin, dikiranya, dengan begitu jejaknya lebih sulit dilacak.

Setelah selesai, Hanafi membekap wajah Tiwi dengan bantal. Bantal ditindih kedua lutut pelaku dan seluruh kekuatan tubuh pelaku. Sampai korban kejang-kejang, kemudian tak bergerak lagi.

BACA JUGA:Pembunuhan dan Mutilasi Itu Terkuak dari Cincin Bermata Love

BACA JUGA:Pembunuhan saat Online

Hanafi belum beranjak. Ia membuka Google search, mencari tahu tanda-tanda orang meninggal. Lalu, dicocokkan dengan kondisi Tiwi saat itu. Dengan begitu, ia tahu pasti, Tiwi sudah meninggal.

Kemudian, ia menguras uang tunai di lemari Rp 400 ribu. Juga, mencuri dua HP korban dan charger-nya.

Sukses membunuh, Hanafi belum kabur. Ia masih di dalam kamar itu. Menguncinya dari dalam. Ia masih berpikir menghilangkan jejak. Sementara itu, A sudah bangun tidur. A tahu Hanafi menghilang, tapi mungkin dikira pergi mengisi hari libur.

Di dalam kamar, Hanafi menggunakan HP Tiwi mengirimkan WA ke atasan kerja Tiwi. Isinya, Tiwi minta cuti mulai Senin, 21 Juli 2025, sampai Jumat, 25 Juli 2025. Hanafi juga membalas semua kiriman WA teman-teman Tiwi.

Hanafi meninggalkan kamar saat petang, ketika mes sepi. Ia menyewa mobil menuju Sofifi dan Ternate untuk mempersiapkan pelaksanaan acara pernikahannya dengan A pada 27 Juli 2025.

Sampai di situ, polisi masih akan menguji pengakuan tersangka tersebut dalam rekonstruksi. Agak janggal. Mengapa Tiwi tidak berteriak, padahal dia punya kesempatan? Satu teriakan saja pasti membuat A di kamar sebelah akan menggedor pintu kamar Tiwi, mencari tahu.

Saat kabur, Hanafi membawa dua HP korban lengkap dengan charger. Dari HP tersebut Hanafi mengajukan utang online dengan aplikasi Jenius. Utang berhasil, lalu ditransfer ke rekening bank Hanafi. Lalu, HP dan charger-nya dibuang. Pembuangannya dipencar.

Di Ternate, Hanafi membuang dua HP korban di Ngade. Lalu, kepala charger HP dibuang di laut. Kabel-kabel charger dibuang di dekat masjid Al-Munawar.

Hari demi hari mayat Tiwi kian membusuk. Teman kerja Tiwi bernama Angga J. Batara menghubungi HP Tiwi via WA pada Rabu, 23 Juli 2025, masih terbalas. HP Tiwi, yang dipegang Hanafi, menyatakan Tiwi masih cuti liburan.

Minggu, 27 Juli 2025, Hanafi dan A menikah. Teman-teman kerja mereka hadir. Mereka bertemu di resepsi itu. Mereka tidak melihat Tiwi, padahal Tiwi serumah dengan A.

Kategori :