Pembunuhan ini diawali pengintaian. Hanafi, 27, tersangka pembunuh teman kerjanya di BPS Halmahera Timur, bernama Tiwi, 30. Ia mengintai tiga hari di mes korban di Desa Soagimalaha, Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara. Kebetulan, di mes itu pula pacar Hanafi tinggal. Ia pun leluasa mengamati. Lalu, pada saat tepat, korban dibunuh.
STALKER KILLER, istilah yang cocok buat tersangka Hanafi. Jelas, itu pembunuhan berencana. Maka, Hanafi dijerat Pasal 340 KUHP, ancaman maksimal hukuman mati.
Konstruksi perkara demikian: Hanafi dan Tiwi teman sekerja di Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur (Haltim) di Jalan Lintas Halmahera, Maba. Mereka juga teman sekerja calon istri Hanafi, perempuan inisial A, 26.
Pegawai perempuan dapat mes dinas di lokasi tersebut. Jadi, Tiwi dan A serumah beda kamar. Hanafi tinggal di tempat lain. Hanafi karyawan berprestasi. Ia dinobatkan sebagai Employee of The Month BPS Haltim, Januari 2025. Penobatan itu diunggah di Instagram BPS Haltim (sudah dihapus 5 Agustus 2025).
BACA JUGA:Pembunuhan Antarteman, Dibacok Celurit di Bandung: Mengapa Remaja Membunuh?
BACA JUGA:Pembunuhan gegara Utang Koperasi Rp 500 Ribu: Miskin Bikin Orang Jahat?
Kapolsek Maba Selatan Ipda Habiem Rahmadya kepada pers menjelaskan kronologi kejadian, berdasar pengakuan tersangka, demikian:
Rabu, 16 Juli 2025, Hanafi secara tak sengaja ketemu Tiwi di jalan di Kota Maba, Haltim. ”Pelaku memanggil korban, lalu mereka bicara. Pelaku meminjam uang Rp 30 juta karena mengatakan akan menikahi A pada 27 Juli 2025. Namun, ditolak korban dengan halus, katanya tidak ada uang,” kata Habiem.
Esoknya, 17 Juli 2025, Hanafi menginap di kamar A. Kamar itu di sebelah kamar Tiwi. Sementara itu, Tiwi tidak tahu jika Hanafi menginap di situ. Hanafi ngumpet tak pernah keluar kamar. Ia menggandakan kunci rumah sehingga bebas masuk setiap saat.
BACA JUGA:Pembunuhan Driver Ojol Asal Sidoarjo di Gresik: Pelaku Pancing Korban
BACA JUGA:Pembunuhan Suami oleh Istri di Kalimantan Selatan (Kalsel): Berebut Relasi Kuasa
A tentu saja tahu Hanafi sekamar di situ. Tapi, A tidak tahu ternyata tujuan Hanafi juga mengintai keseharian Tiwi. Ia mempelajari kebiasaan Tiwi setiap hari.
Sabtu, 19 Juli 2025, adalah saat eksekusi. Itu adalah hari libur mereka. Pukul 05.22 WIT Hanafi menyelinap masuk kamar Tiwi yang terbuka. A tetap tidur di kamar sebelah.
Di dalam kamar, Tiwi kaget kedatangan Hanafi. Seketika Hanafi membekap Tiwi dan mendorongnyi ke ranjang, tetap dalam posisi dibekap. Hanafi menduduki Tiwi, mengikat tangannyi. Lalu, Hanafi memaksa Tiwi melayani oral seks. Akibatnya, dia tidak bisa teriak.
BACA JUGA:Pembunuhan-Pemerkosaan Gadis Terborgol di Cisauk, Tangerang: Waspadai Pacar Toksik