Tawa saat adonan tumpah, cerita yang mengalir sambil menunggu kue matang, hingga rasa bangga saat kue keluar sempurna. Semua itu menjadi pengalaman emosional yang menyenangkan.
Dengan begitu, baking therapy tidak hanya menenangkan pikiran. Tetapi juga menghangatkan hati. Setiap kue yang selesai dibuat membawa cerita tersendiri.
Menjadikan dapur sebagai ruang penuh cinta dan kebahagiaan.
BACA JUGA:Resep Chiffon Cake Lembut dan Mengembang Sempurna
Baking Sebagai Bentuk Self-Care
Baking menciptakan momen hangat dengan orang terdekat-Getty Images-unsplash.com
Tidak hanya soal hasil akhirnya. Baking therapy juga bisa menjadi sarana self-care. Menyiapkan kue favorit untuk diri sendiri atau orang terdekat menciptakan momen hangat yang meningkatkan hubungan sosial.
Bahkan banyak orang memanfaatkan baking untuk mengekspresikan diri melalui kreasi bentuk, rasa, dan dekorasi.
Di masa pandemi, tren baking melonjak tajam. Media sosial dipenuhi foto roti, kue, hingga pastry buatan rumah.
Fenomena itu menunjukkan bahwa baking bukan sekadar kegiatan dapur. Melainkan bentuk pelarian positif dari tekanan luar.
BACA JUGA:Swiss-Belinn Manyar Surabaya: Hadirkan Baking Demo dengan Kreasi Trend Dessert Buah Musim
Tip Memulai Baking Therapy di Rumah
Pilih resep kue yang mudah untuk memulai baking-Getty Images-unsplash.com
1. Pilih Resep Sederhana
Mulailah dengan resep kue yang mudah. Seperti cookies atau brownies. Resep sederhana meminimalkan rasa frustrasi bagi pemula.
2. Nikmati Prosesnya
Jangan terlalu fokus pada hasil akhir. Rasakan setiap langkah. Mulai dari memecahkan telur hingga mencium aroma kue yang matang.
BACA JUGA:Resep Bolu Ketan Hitam Keju Lumer, Camilan Empuk yang Bikin Nagih!
3. Beri Sentuhan Pribadi
Tambahkan topping atau rasa favorit agar kue lebih personal dan menyenangkan.
4. Libatkan Orang Terdekat
Mengajak keluarga atau teman memanggang bersama bisa mempererat hubungan dan menambah kebahagiaan.