BACA JUGA:Pertamina Sahabat Nelayan, Ciptakan Kemandirian
Yohan juga mengingatkan bahwa pelaksanaan program desa nelayan sejalan dengan perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Menurutnya, semangat kemerdekaan harus diwujudkan dengan menghadirkan kesejahteraan yang nyata bagi masyarakat, terutama petani dan nelayan.
“Kita tentu berharap tidak ada lagi petani dan nelayan kita yang miskin. Seperti kata Bapak Presiden, mereka harus tersenyum. Itulah tujuan dan makna hakiki kemerdekaan yang sesungguhnya,” ungkapnya.
Peran Jaringan HNSI
Sementara itu, Sekjen DPP HNSI, Lydia Assegaf, menegaskan pihaknya akan segera melakukan sosialisasi program desa nelayan kepada anggota HNSI di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Berbagai Istilah Penting dalam Dunia Kelautan dan Nelayan untuk Memperingati Hari Kelautan Nasional
Ia menekankan bahwa HNSI sudah memiliki jaringan organisasi hingga ke tingkat akar rumput, yaitu “rukun nelayan”, yang siap dilibatkan dalam pembangunan desa nelayan di wilayah masing-masing.
“Kami telah memiliki jaringan dan instrumen fungsional keanggotaan sampai ke level bawah yang kami sebut rukun nelayan. Kami harapkan mereka nantinya dapat berperan dan membantu dalam pembentukan desa nelayan yang dimaksud,” kata Lydia.
Dengan dukungan struktur organisasi yang kuat, Lydia optimistis implementasi program desa nelayan bisa berjalan lebih efektif dan melibatkan partisipasi aktif dari nelayan itu sendiri.
Kalangan nelayan menilai program ini bisa menjadi game changer dalam tata kelola perikanan nasional.
BACA JUGA:Nelayan Jatim Produksi 1 Juta Ton Hasil Laut per Tahun, 385 Ribu Ton Diekspor ke Berbagai Negara
Selain memperkuat ekonomi keluarga nelayan, desa nelayan juga diprediksi akan meningkatkan produktivitas sektor perikanan, memperluas lapangan kerja di daerah pesisir, serta menumbuhkan usaha mikro yang terkait dengan aktivitas kelautan.
Langkah pemerintah ini juga sejalan dengan visi besar Astacita yang menekankan pada pemerataan pembangunan, penguatan ekonomi rakyat, serta kedaulatan pangan.
Dengan hadirnya desa nelayan di berbagai provinsi, diharapkan wajah perikanan Indonesia tidak lagi identik dengan kemiskinan, melainkan menjadi sektor strategis yang membanggakan bagi bangsa.(*)
*)Mahasiswa magang dari Prodi Antropologi, Universitas Airlangga|