HARIAN DISWAY - Menjelang konser besar atau festival musik internasional, timeline media sosial ramai dengan euforia penggemar. Mulai dari unggahan pembelian tiket, hitung mundur di Instagram Story, hingga percakapan antusias di grup pertemanan. Tidak heran jika banyak orang yang merasa panik ketika tidak ikut serta.
Fenomena ini dikenal dengan istilah FOMO (Fear of Missing Out), atau rasa takut tertinggal momen yang dianggap berharga. Di era event besar dan konser yang semakin marak di tanah air, FOMO menjadi tren sosial yang nyata dirasakan oleh generasi muda.
FOMO diartikan sebagai rasa cemas atau takut ketinggalan pengalaman menarik yang sedang viral atau trending. Konsep ini bukan menjadi hal baru, namun semakin kuat di era digital.
BACA JUGA: No More FOMO. Belajar Nikmati Momen Tanpa Harus Pamer di Sosmed
Media sosial memupuk rasa FOMO itu dengan menampilkan momen-momen terbaik dari pengalaman orang lain. Akhirnya, FOMO mendorong untuk ikut serta bukan semata karena keinginan, melainkan karena tekanan sosial.
Event-event besar seperti konser internasional atau festival musik sering menjadi pemicu utama FOMO. --Pinterest
Event-event besar seperti konser internasional atau festival musik sering menjadi pemicu utama FOMO. Ada beberapa alasan mengapa hal ini begitu berpengaruh:
- Tiket terbatas, banyak tiket konser habis terjual hanya dalam hitungan menit, membuat siapa saja yang berhasil mendapatkannya akan merasa jadi pemenang.
BACA JUGA: Cara Sehat Nikmati Media Sosial Tanpa FOMO
- Media sosial sebagai ajang berbagi pengalaman, dimana suasana konser dengan gemerlap lampu, nyanyian ribuan orang, hingga interaksi dengan idola membuat banyak orang ingin ikut merasakannya juga.
- Tekanan sosial menciptakan dorongan untuk menjadi bagian dari momen yang tak terlupakan agar tidak dianggap ketinggalan zaman.
Tidak jarang pula orang-orang rela mengorbankan waktu, tenaga, hingga uang berlebih hanya agar bisa ikut serta.
BACA JUGA: Alasan FOMO Membuat Kita Sering Membeli Barang Tidak Perlu
Sebenarnya, FOMO tidak sepenuhnya buruk. Dalam konteks event, FOMO bisa memberi dampak positif, seperti mendorong orang untuk lebih aktif bersosialisasi, menjadi motivasi untuk mencoba hal baru, menambah pengalaman, dan menguatkan bonding dengan orang-orang yang punya minat sama.
FOMO bisa memicu stress dan kecemasan apabila tertinggal suatu momen atau tidak bisa ikut serta. --Pinterest
Namun, dampak negatifnya juga tidak bisa diabaikan. FOMO bisa memicu stress dan kecemasan apabila tertinggal suatu momen atau tidak bisa ikut serta.
Selain itu, perilaku konsumtif juga terpancing dengan sangat mudah, seperti membeli tiket atau merchandise secara impulsif. Aktivitas ini akan mengganggu keseimbangan hidup karena harus terus mengejar tren tanpa jeda.
BACA JUGA: Nonton Konser K-Pop, Fans, atau Sekadar FOMO?