Takut Ketinggalan Konser? Fenomena FOMO Jadi Ajang Gengsi di Media Sosial

Kamis 21-08-2025,15:10 WIB
Reporter : Wardah Nur Afriliyah*
Editor : Heti Palestina Yunani

Memang perasaan FOMO ini tidak bisa dihindari dan akan dirasakan oleh siapapun. Agar FOMO tidak menjadi beban, ada beberapa langkah sederhana untuk mengatasinya:

  • Pilih event sesuai dengan minat pribadi. Jangan asal ikut hanya karena orang lain pergi.
  • Atur keuangan dengan bijak. Konser memang berkesan, tapi jangan sampai mengesampingkan kebutuhan utama.

BACA JUGA: Mengatasi FOMO di Musim Liburan bagi Anda yang di Rumah Saja

  • Nikmati momen tanpa membandingkan. Ingat bahwa unggahan media sosial hanya menampilkan bagian yang terbaik saja, bukan keseluruhan dari pengalaman.
  • Kenali konsep JOMO (Joy of Missing Out). Alih-alih merasa tertinggal, temukan kebahagiaan dari hal-hal sederhana yang bisa dinikmati meski tidak hadir di semua event.

Di tengah maraknya FOMO, muncullah tren JOMO sebagai bentuk perlawanan. Anak muda mulai sadar bahwa tidak semua pengalaman harus dikejar.

BACA JUGA: FOMO vs JOMO: Pilih Mana Buat Hidup Lebih Tenang?

Sebagian memilih menolak tekanan sosial, lebih mindful, dan menikmati momen sesuai dengan kapasitas. Tren ini menunjukkan adanya perubahan cara pandang bahwa kualitas pengalaman lebih penting daripada ikut-ikutan tren.

FOMO adalah hal yang wajar, terutama di era konser dan event besar yang tengah digandrungi. Namun, rasa takut tertinggal sebaiknya tidak membuat hilang kendali.

Yang lebih penting adalah memilih pengalaman yang benar-benar bermakna dan sesuai dengan minat pribadi. Karena pada akhirnya, hidup bukan tentang hadir di semua panggung, melainkan tentang menciptakan momen yang paling berharga bagi diri sendiri.(*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya

Kategori :