MOJOKERTO, HARIAN DISWAY - Desa Penanggungan, yang terletak di lereng Gunung Penanggungan, Kecamatan Trawas, Mojokerto, terus mengembangkan dirinya sebagai salah satu destinasi wisata potensial di Jawa Timur.
Terletak di kaki gunung yang penuh dengan nilai sejarah dan budaya, desa itu tidak hanya menawarkan panorama alam yang menawan. Tetapi juga kekayaan agrowisata dan tradisi lokal yang masih sangat terjaga.
Dalam upaya mewujudkan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, Desa Penanggungan mendapatkan pendampingan dari tim dosen dan mahasiswa Program Studi Arsitektur UPN “Veteran” Jawa Timur melalui program Pengabdian kepada Masyarakat. Itu digelar sejak 2 Agustus 2025 lalu.
BACA JUGA:Mahasiswa UPN Jatim Bantu Kembangkan Budidaya Lele di Gunung Anyar
Tim pelaksana terdiri dari para dosen, yakni Dominikus Aditya, Azkia Avenzoar, dan Wendy Sunarya, yang turut dibantu oleh mahasiswa Danar Julian dan Rizqi Dhuhri.
Kegiatan itu bertujuan untuk membantu desa menyusun master plan desa wisata berkelanjutan yang terintegrasi, ramah lingkungan, sekaligus berpihak pada kepentingan masyarakat.
Tim dosen dan mahasiswa Program Studi Arsitektur UPN Veteran Jawa Timur melakukan pengamatan lapangan bersama warga Desa Penanggungan, Mojokerto.-Dominikus Aditya-
Sebagai desa yang dikelilingi lahan subur, Desa Penanggungan memiliki potensi besar dalam bidang agrowisata.
BACA JUGA:Mahasiswa UPN Veteran Jatim Bantu UMKM Perak Barat Go Digital
Berbagai tanaman tropis seperti buah-buahan, sayuran, dan rempah-rempah tumbuh dengan baik di lahan pertanian warga.
"Potensi itu tidak hanya menarik secara ekonomi, tetapi juga edukatif. Wisatawan dapat merasakan pengalaman belajar langsung dari petani lokal, memahami proses bercocok tanam, hingga memetik hasil bumi sendiri dari kebun," ujar Dominikus Aditya.
Lebih jauh, masyarakat Desa Penanggungan masih menjaga tradisi pertanian sebagai identitas budaya sekaligus mata pencaharian utama.
BACA JUGA:Jawab Tantangan AI, Prodi Ilmu Komunikasi UPN Jatim Gelar COMMFEST 2025
Interaksi itu menjadi pengalaman unik bagi wisatawan yang ingin mengenal kehidupan agraris yang semakin jarang dijumpai di perkotaan.
Dengan begitu, desa tersebut mampu menawarkan kombinasi antara keindahan alam, kearifan lokal, dan pengalaman otentik yang bernilai tinggi.