Dukungan untuk Guru TK, Bupati Gresik Siapkan Rp 7 Miliar Insentif Non Sertifikasi

Jumat 22-08-2025,13:56 WIB
Reporter : Noor Arief Prasetyo
Editor : Noor Arief Prasetyo

GRESIK, HARIAN DISWAY – Pemerintah Kabupaten Gresik terus menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan sejak usia dini. Pada tahun 2025, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7 miliar khusus untuk insentif guru Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI PGRI) yang belum tersertifikasi.

Kebijakan tersebut disampaikan langsung oleh Gus Yani saat menghadiri peringatan HUT ke-75 IGTKI PGRI di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), Rabu, 20 Agustus 2025. Ia menegaskan bahwa perhatian pemerintah daerah tidak hanya berhenti pada pembangunan fisik, tetapi juga menyentuh kesejahteraan tenaga pendidik yang menjadi ujung tombak lahirnya generasi penerus.

“Tadi Kadispendik (Kepala Dinas Pendidikan) Pak Hariyanto sudah ngomong ke saya bahwa tahun 2025 ini, terdapat anggaran 7 miliar yang kita anggarkan untuk insentif guru IGTKI non sertifikasi. Ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memajukan pendidikan dan kesejahteraan guru,” ujar Gus Yani, panggilan akrab bupati yang juga kader PDIP itu.

Lebih jauh, mantan Ketua DPRD Gresik ini juga mendorong agar insentif tersebut dapat terus meningkat secara berkala. Menurutnya, peran guru TK maupun PAUD sangat strategis, karena merekalah yang pertama kali membentuk karakter dan membimbing anak-anak di usia emas pertumbuhan.

BACA JUGA:Gus Yani Serius Cegah Korupsi di Gresik

BACA JUGA:Gus Yani Paparkan Inovasi 9 Tatanan Kabupaten Sehat, Pemkab Gresik Optimis Menangkan Penghargaan

“Guru juga menjadikan sekolah rumah kedua yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi anak-anak. Dua tahun sekali dinaikkan tapi dengan melihat kemampuan keuangan daerah,” tambahnya.

Kehadiran program insentif ini disambut baik oleh para guru TK. Ketua IGTKI PGRI Kabupaten Gresik, Ma’rifah, menegaskan bahwa HUT ke-75 IGTKI PGRI tahun ini mengusung tema besar tentang martabat guru TK dalam mencetak generasi unggul.

“IGTKI PGRI mendukung penuh wajib belajar 13 tahun yang dimulai dari taman kanak-kanak. Selain itu, untuk mengangkat kearifan lokal budaya Gresik akan ada tari sinopsis siwalan nan indah yang akan dibawakan oleh 1.000 guru TK se-Kabupaten Gresik,” ungkapnya.

Peringatan HUT IGTKI PGRI di Gresik kali ini bukan sekadar perayaan, melainkan momentum silaturahmi ribuan guru sekaligus penegasan peran penting mereka dalam menghadapi perubahan zaman. Dukungan pemerintah daerah melalui insentif, serta penguatan tradisi budaya lokal, menjadi sinyal positif bahwa pendidikan di Gresik dikelola dengan pendekatan yang berkeadilan dan berkelanjutan.

BACA JUGA:Gus Yani Motivasi Siswa SRMA 37 Gresik: Kalau Sudah Melangkah, Harus Sampai Finish!

BACA JUGA:Gus Yani Optimistis Sekolah Rakyat Efektif Angkat Derajat Masyarakat Kurang Mampu

Acara ini turut dihadiri Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Gresik dr. Shinta Puspitasari, Kepala Dinas Pendidikan S. Hariyanto, Kepala Diskominfo Johar Gunawan, Ketua PGRI Gresik Bery Avita Prasetya, Kepala IGTKI PGRI Provinsi Jatim Muji Dwi Sriwilujeng, pendiri Ceria Bocah Indonesia Agus Sukarno, serta ribuan guru TK dari seluruh Gresik.(*)

 

Kategori :