HARIAN DISWAY - Anda sudah tahu, Quarter-life crisis adalah masa transisi emosional dan eksistensial yang sering dialami seseorang pada usia 20-30-an.
Masa itu terjadi ketika seseorang mulai meragukan pilihan hidup, karier, hubungan, dan masa depan secara umum.
Dalam fase itu, muncul perasaan bingung, cemas, dan kehilangan arah. Kemudian merujuk pada pertanyaan seperti, "Apa yang sebenarnya aku inginkan dalam hidup?”
BACA JUGA:Quarter-Life Crisis di Kalangan Remaja Mitos atau Fakta?
Pada titik itu, banyak orang menyadari bahwa memiliki tujuan hidup itu penting.
Tujuan hidup memberikan arah, memperkokoh motivasi, dan meredam kebingungan di masa transisi krusial tersebut.
Tanpa tujuan yang jelas, Anda bisa terombang-ambing oleh ekspektasi sosial, tekanan media, dan kecemasan personal.
BACA JUGA:5 Hal yang Anak Remaja Harapkan dari Orang Tuanya
Ilustrasi Sederhana Pentingnya Memiliki Tujuan
Ketika seseorang hendak melakukan pendakian ke puncak gunung, terdapat tiga pilihan alas kaki yang dapat digunakan: high heels, sandal jepit, dan sandal gunung.
Secara logis, sandal gunung adalah pilihan terbaik karena sesuai dengan situasinya.
Namun, sebenarnya semua pilihan di atas bisa jadi adalah yang terbaik berdasar pada tujuannya.
BACA JUGA:5 Cara Mengatasi Rasa Insecure bagi Remaja
Jika tujuan Anda adalah ingin viral di media sosial, maka high heels bisa jadi “pilihan terbaik.” Karena berpotensi menarik perhatian lebih besar daripada dua sandal lainnya.
Begitu pula dalam hidup. Pastikan Anda menentukan tujuan yang jelas terlebih dahulu. Agar langkah yang Anda ambil benar-benar mendukung pencapaian itu. Bukan sekadar terlihat sesuai dengan standar yang ada.