HARIAN DISWAY - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf meminta maaf kepada publik atas kekhilafan dalam mengundang akademisi dengan latar belakang zionis Israel, Dr. Peter Berkowitz.
Sebelumnya, Universitas Indonesia (UI) mendapat kecaman dari berbagai pihak setelah mengundang Berkowitz sebagai pemateri dalam Pengenalan Sistem Akademik Program Pascasarjana (PSAU) pada Sabtu, 23 Agustus lalu.
Sedangkan Berkowitz juga sempat menjadi salah satu narasumber dakam Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) pada Jumat, 15 Agustus 2025.
BACA JUGA:Terima Dubes Iran di Kantor PBNU, Gus Yahya Hargai Upaya Iran Membela Diri
BACA JUGA:IDF Perluas Invasi, Pasukan Israel Duduki Gaza Utara, Kota Gaza, dan Khan Younis
Terlebih, Berkowitz terkenal memiliki pandangan pro-Israel yang cukup kuat dalam tulisan-tulisannya. Dari beberapa artikel milik Berkowitz, ia menilai penjajahan Israel pada Palestina merupakan untuk hak membela diri.
Yahya yang juga merupakan Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Negeri Indonesia (MWA UI) meminta maaf atas kekhilafannya yang tidak memperhatikan latar belakang zionis Berkowitz.
“Hal ini terjadi semata-mata karena kekurangcermatan saya dalam melakukan seleksi dan mengundang narasumber,” tulis Yahya
Yahya juga mengatakan bahwa pandangannya dan PBNU terhadap Palestina tidak pernah berubah. Mereka masih memberikan dukungan terhadap bangsa Palestina untuk memiliki negara yang merdeka dan berdaulat.
BACA JUGA:Gus Yahya Terima Dirjen PHU Kemenag, Bahas Isu strategis Penyelenggaraan Haji
Kemudian, PBNU juga dengan tegas mengecam tindakan kekerasan dan serangan brutal yang kini sedang terjadi di Gaza. “Saya dan PBNU mengutuk tindakan-tindakan genocidal yang brutal oleh Pemerintah Israel di Gaza," tulis Yahya.
PBNU juga menyerukan kepada berbagai pihak, baik nasional dan internasional untuk bekerja keras menghentikan aksi genosida di Gaza serta mengusahakan terciptanya perdamaian. (*)
*)Mahasiswa magang prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya