Laut Kita, Masa Depan Kita: Peran Generasi Muda dalam Perlindungan Ekologi

Jumat 29-08-2025,06:33 WIB
Oleh: Irfa’i Afham*

Namun, di Indonesia, politik hijau masih sering dianggap isu alternatif. Padahal, konflik lingkungan selalu melibatkan negara, pasar, dan masyarakat. 

Tanpa masuk ke kebijakan politik, agenda lingkungan akan terus kalah oleh kepentingan ekonomi jangka pendek yang hanya melayani keserakahan segelintir orang.

Sesi Airlangga Adventure 2025 ini menjembatani teori dengan contoh-contoh empiris dengan kasus-kasus lokal dan transnasional dalam sesi diskusi. 

Mahasiswa dari berbagai negara mendiskusikan itu dalam sesi tanya jawab membicarakan masalah kerusakan ekosistem laut, konflik negara dan nonnegara, serta solusi berupa kebijakan, gerakan sosial, advokasi, hingga perumusan agenda politik hijau. 

Dalam sesi itu, mereka memahami bahwa membangun kesadaran ekologis berarti juga mendorong perubahan politik.

ALIANSI HIJAU DAN KOLABORASI LINTAS BATAS DALAM KONSERVASI LAUT

Tidak ada satu pihak pun yang bisa menyelesaikan krisis laut sendirian. 

Dibutuhkan aliansi hijau yang melibatkan masyarakat adat dengan pengetahuan tradisional, organisasi mahasiswa dan komunitas lingkungan sebagai motor advokasi, serikat nelayan, dan pekerja untuk memperjuangkan keadilan ekonomi, media untuk membentuk kesadaran publik, serta partai politik yang mampu membawa isu hijau ke dalam sistem demokrasi.

Konservasi laut membutuhkan sinergi dari banyak pihak. Pemerintah berperan membuat regulasi dan mengawasi industri. 

Organisasi internasional memberikan kerangka kerja global. Lembaga riset mengembangkan inovasi seperti transplantasi karang atau pemantauan ekosistem berbasis teknologi. 

Sementara itu, komunitas lokal menjaga pengetahuan tradisional dan menjalankan aksi langsung di lapangan.

Jika semua aktor itu berjalan sendiri-sendiri, upaya konservasi hanya akan bersifat sementara. Namun, jika mereka bersatu, dampaknya bisa jangka panjang dan membawa perubahan nyata.

KEPEMIMPINAN HIJAU DAN PERAN GENERASI MUDA DEMI MASA DEPAN EKOLOGI

Kepemimpinan hijau adalah gaya kepemimpinan yang memandang krisis lingkungan sebagai isu politik sekaligus sosial. 

Ciri utamanya adalah menggabungkan kepedulian ekologis dengan prinsip demokrasi, menyatukan berbagai kelompok, serta memberikan ruang bagi generasi muda untuk tampil sebagai agen perubahan.

Airlangga Adventure 2025 membuktikan bahwa kepemimpinan hijau bisa dipraktikkan sejak bangku kuliah. Melalui riset, advokasi, dan aksi nyata, mahasiswa belajar bagaimana menjadi pemimpin yang peduli lingkungan sekaligus peka terhadap keadilan sosial.

Kategori :