Lingkaran kekerasan yang menelan semua
Jin-Roh menunjukkan bahwa kekacauan sosial bukan datang dari “massa liar” semata. Ia lahir dari campuran beracun: negara yang terlalu takut pada rakyatnya, aparat yang kehilangan arah, dan ekonomi yang timpang.
Dalam lingkaran itu, setiap tindakan keras aparat menjadi bensin bagi api perlawanan. Setiap peluru yang dilepaskan menumbuhkan dua bayangan: duka dan dendam.
BACA JUGA:Mengenal Wonder of You: Stand Teraneh di Anime JoJo’s Bizarre Adventure
Pada akhirnya, film itu tidak memberi jawaban siapa yang benar atau salah. Ia justru menyorot sisi manusia yang rapuh di balik seragam baja.
Kazuki Fuse yang digambarkan dingin, pada dasarnya hanya manusia yang terlambat menyadari bahwa hukum rimba tidak menyisakan ruang bagi kelembutan.
Dari situ, Jin-Roh menyentil kita semua: bahwa ketertiban yang dibangun dengan peluru hanya menghasilkan diam sesaat, sebelum badai berikutnya datang.
BACA JUGA:Ninjutsu, Taijutsu, dan Genjutsu, Ini Dia Perbedaan 3 Jenis Jurus di Anime Naruto
Lewat cerita kelamnya, Jin-Roh memberi peringatan yang terasa relevan hingga kini: bila negara lupa bahwa rakyat adalah manusia, maka rakyat pun bisa berubah menjadi serigala. (*)