MENGHADIRKAN konselor di sekolah dapat memberikan arah menuju bantuan profesional. --iStock
Mereka adalah garda terdepan yang berinteraksi langsung dengan pelajar dan mahasiswa. Dengan pemahaman yang tepat, mereka bisa menjadi pendengar pertama sekaligus pemberi arahan menuju bantuan profesional.
BACA JUGA:HELP! by ChangeLab: Inisiatif Mahasiswa UB untuk Kesehatan Mental
BACA JUGA: DEKAP Dindik Jatim, Aplikasi Tes Kesehatan Mental Sampai Curhat Murid
3. Membiasakan Peer Support
PEER SUPPORT atau sharing sesama teman diharapkan bisa mengawali kebiasaan saling terbuka dan saling mendukung. --iStock
Komunitas atau kelompok sebaya menjadi ruang aman untuk berbagi cerita, saling mendukung, dan menguatkan. Kehadiran teman sebaya sering kali lebih mudah diterima, sehingga potensi dampaknya pun lebih besar.
Selain dukungan dari lingkungan pendidikan, hal yang tak kalah penting adalah menghapus stigma melalui jalur edukasi.
Selama ini, banyak siswa maupun mahasiswa merasa enggan berbicara karena takut dianggap lemah atau berbeda.
Padahal, diskusi terbuka di ruang kelas atau forum kampus mengajak pelajar dan mahasiswa memahami bahwa depresi dan trauma bukanlah kelemahan pribadi, melainkan kondisi wajar yang bisa diatasi.
BACA JUGA:Diskusi Impact Circle, Bahas Kesehatan Mental Pelajar Dalam Dunia Pendidikan
BACA JUGA: DPR Dorong Ada Cek Kesehatan Mental Gratis untuk Anak Sekolah
Edukasi juga mengajarkan empati, sehingga muncul kesadaran untuk tidak menghakimi atau mendiskriminasi teman yang memilih mencari bantuan.
Perlahan, terciptalah budaya baru di mana berbicara tentang kesehatan mental bukan lagi sesuatu yang tabu, melainkan hal normal yang justru menjadi bagian penting dari perjalanan menuju pemulihan.
Beberapa sekolah dan kampus sudah mulai memberikan contoh praktik baik yang patut ditiru. Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa edukasi kesehatan mental bisa diwujudkan dengan berbagai cara, seperti:
Banyak langkah untuk mewujudkan adanya edukasi kesehatan mental di lingkungan sekolah atau kampus, salah satunya dengan menggandeng ahli profesional sebagai pendamping. --iStock