BACA JUGA:7 Self Care untuk Otak yang Sehat
BACA JUGA:Mengenal Sisi Positif Peer-Pressure
1. Mengadakan Seminar, Workshop, atau Konseling Gratis
Upaya ini membuka ruang aman bagi siswa dan mahasiswa untuk belajar sekaligus berbagi pengalaman seputar kesehatan mental.
2. Menggandeng Psikolog atau Lembaga Kesehatan
Kehadiran tenaga profesional membuat pendampingan menjadi lebih terarah dan memberi rasa aman bagi mereka yang membutuhkan.
3. Inisiatif Mahasiswa
Mulai dari kampanye di media sosial, membuat podcast, hingga diskusi publik, ide-ide kreatif dari mahasiswa membuktikan bahwa kesadaran kolektif bisa dibangun dari langkah sederhana.
BACA JUGA:Curhat dan Dampaknya untuk Kesehatan Mental, Jangan Pendam Sendirian
BACA JUGA:Mengapa Kita Lebih Nyaman Curhat di Media Sosial?
Pada akhirnya, pendidikan bisa menjadi kunci untuk memutus rantai stigma kesehatan mental yang selama ini masih melekat.
Sekolah dan kampus memiliki peran besar dalam menanamkan kesadaran. Namun, perubahan juga butuh dukungan dari setiap individu.
Mulailah peduli dengan hal-hal sederhana: mendukung program kesehatan mental yang ada di lingkungan pendidikan, tidak ragu untuk berbicara saat tertekan, dan mau mendengarkan teman yang butuh curhat.
Lingkungan sekolah dan kampus yang lebih terbuka soal kesehatan mental adalah awal lahirnya generasi yang lebih sehat, baik jiwa maupun raga. (*)
*) Mahasiswa Magang dari Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya