BACA JUGA: Peringati Hari Radio Nasional, Khofifah Nyatakan Radio Harus Bertansformasi ke Ranah Digital
BACA JUGA:Warga Kota Kidzania Surabaya: Asyiknya Jadi Penyiar Gen FM
2. Koneksi Lokal
Radio lokal punya keunikan sendiri dalam menyajikan berita daerah. Di antaranya adalah menggunakan bahasa sehari-hari atau bahasa khas obrolan suatu komunitas. Itulah yang membuat Gen Z tertarik pada radio.
3. Penyiar sebagai Role Model
Banyak penyiar radio yang karismatik dan punya gaya komunikasi yang hangat. Mereka tidak sekadar menyampaikan pesan atau informasi, tetapi juga membangun interaksi dengan pendengar.
Gen Z yang familiar dengan konten kreator akan menganggap penyiar radio adalah influencer generasi lama yang masih relevan.
BACA JUGA:Podcast sebagai Sumber Inspirasi Sehari-hari, Mengapa?
BACA JUGA: 7 Langkah Strategis Memulai Podcast Berkualitas di Tahun 2025
4. Transformasi ke Dunia Digital
Radio kini tidak hanya hadir melalui gelombang frekuensi, tapi bisa juga dalam bentuk live streaming, podcast, dan aplikasi mobile.
Banyak stasiun radio yang mulai membuka kanal YouTube dan membuat aplikasi mobile untuk memperluas jangkauan audiens. Dengan cara ini, radio tetap bisa menjangkau Gen Z dengan pendekatan yang lebih modern.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Yudhit Ciphardian Penyiar radio dan Pelawak Tunggal: Bo Bie Qian Li
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Penyiar Radio Mandarin Stasion 98,3 FM Freddy Su: Ren Xin Po Ce
Tantangan Radio di Era Digital
GEN Z lebih suka dengan algoritma yang ditawarkan oleh Spotify atau Apple Music, sehingga lagu-lagu yang diputar sesuai selera musik. --Pinterest