3. Kurang Tidur
KURANG TIDUR bisa membuat hormon tidak stabil dan menyebabkan nyeri semakin parah. --Istock
Tidur sangat penting untuk menjaga keseimbangan hormon. Penelitian Journal of Women’s Health menemukan bahwa kurang tidur bisa meningkatkan sensitivitas nyeri, termasuk saat menstruasi.
Jadi, usahakan untuk tidak begadang saat mendekati atau selama periode haid. Cukup tidur akan meredakan gejala nyeri haid.
4. Merokok dan Mengonsumsi Alkohol
MINUMAN beralkohol bisa memperparah dehidrasi yang menyebabkan nyeri haid semakin buruk. --Istock
Menurut Dr. Barbara Levy, profesor obstetri dan ginekologi dari Visana Health, perempuan yang merokok cenderung mengalami kram haid yang lebih berat. Nikotin mempersempit pembuluh darah, sehingga kontraksi rahim menjadi lebih ekstrem.
Selain nikotin, alkohol pun bisa memperburuk dehidrasi dan menstimulasi prostaglandin. Itu artinya, sensasi nyeri menjadi kian intens.
BACA JUGA: Menstruasi Tidak Normal di Usia Muda? Bisa Jadi Gejala Menoragia
BACA JUGA: 7 Tips Sederhana untuk Redakan Nyeri Haid, Bukan Cuma Kompres Air Panas!
5. Stres Berlebihan
STRES bisa mengganggu keseimbangan hormon reproduksi, sehingga nyeri akan terasa semakin parah. --Istock
Kondisi emosional ternyata juga ikut memengaruhi nyeri haid. Stres kronis dapat meningkatkan hormon kortisol yang mengganggu keseimbangan hormon reproduksi dan memperparah kram.
Latihan pernapasan, yoga ringan, atau sekadar jalan kaki bisa membantu mengatasi stres yang berlebihan.
Nyeri haid memang bagian alami dari siklus bulanan, tapi ada baiknya menghindari kebiasaan yang memicu gejala itu makin parah. Perhatikan asupan gula dan lemak jenuh. Juga, upayakan tidur dengan durasi yang cukup. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya