HARIAN DISWAY - Buntut kerusuhan yang terjadi pada bulan Agustus dan September 2025, Tim Lembaga Nasional Hak Asasi Manusia (LNHAM) Pencari Fakta Kerusuhan Agustus dan September 2025 akan memanggil sejumlah pihak serta ahli.
Pemanggilan itu bertujuan untuk mendalami peristiwa yang berawal dari aksi demonstrasi mengkritik pemerintah Prabowo Subianto hingga DPR RI tersebut.
"Mengundang sejumlah pihak dan ahli untuk mendapatkan informasi serta melakukan analisis terkait unjuk rasa dan peristiwa kerusuhan Agustus-September 2025," ujar Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah.
Selain akan memanggil sejumlah pihak dan ahli, Ketua Komnas HAM menyatakan bahwa timnya saat ini tengah mengidentifikasi temuan awal. Ia menyatakan bahwa mereka juga telah turun ke lapangan sejak peristiwa itu terjadi pada tanggal 25 Agustus lalu.
BACA JUGA:Demonstrasi dan Anarkisme, Mengapa Terjadi?
Dua pekan ke depan, Tim Lembaga Nasional Hak Asasi Manusia (LNHAM) akan melakukan pendalaman melalui koordinasi dengan pihak-pihak berwenang.
Enam lembaga HAM di Indonesia yakni, Komnas HAM, Komnas Perempuan, LPSK, KPAI, Komisi Nasional Disabilitas, dan Ombudsman (perwakilan) Republik Indonesia membentuk tim independen pencarian fakta.
Tim independen pencarian fakta tersebut mengusut peristiwa demonstrasi dan kericuhan selama demo bulan Agustus hingga September 2025.
Tujuan dari pembentukan tim independen tersebut sebagai bentuk upaya dari keenam lembaga tersebut untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut.
BACA JUGA:20 Orang Dilaporkan Hilang dalam Demo 28-31 Agustus, Penegakan HAM di Indonesia Jadi Sorotan
BACA JUGA:Polisi Tangkap Provokator Demo Berinisial KA, Diduga Sebar Hoaks dan Libatkan Anak-Anak
Dengan kewenangan dan fokus isu yang berbeda-beda pada masing-masing lembaga tersebut, nantinya setiap lembaga tersebut akan secara bersama-sama mengusut peristiwa tersebut lebih dalam dan menyeluruh.
Hal itu dilakukan untuk mengungkap segala aspek yang berkaitan dengan kerusuhan yang terjadi pada bulan Agustus hingga September 2025 lalu.
Wakil Ketua Komnas Perempuan, Sondang Frishka Simanjuntak menyatakan bahwa tim independen LNHAM itu akan bekerja secara objektif, imparsial (adil), dan partisipatif.