BACA JUGA:AS Peringatkan Soal Risiko Bisnis di Hong Kong
Sejak pagi, puluhan penumpang dengan koper besar memadati konter bantuan. Beberapa bahkan sudah tiba sejak pukul 06.00 demi mengamankan penerbangan lebih awal.
Pemerintah juga mengumumkan penghentian seluruh kegiatan belajar mengajar di tingkat taman kanak-kanak, sekolah dasar, hingga menengah untuk Selasa dan Rabu.
Selain itu, tempat penampungan darurat telah dibuka lebih awal sejak pagi hari untuk menampung warga yang membutuhkan perlindungan.
BACA JUGA:Dua Mantan Pemimpin Redaksi Media Daring Hong Kong Dinyatakan Bersalah atas Penghasutan
Chief Executive Hong Kong, John Lee Ka-chiu, menegaskan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama pemerintah.
Ia mengatakan seluruh tim tanggap darurat telah bersiaga penuh. Termasuk 200 tim layanan darurat drainase dan robot pompa untuk mengantisipasi banjir.
Pusat Pemantauan dan Dukungan Darurat juga telah diaktifkan lebih dari 24 jam lebih cepat dari biasanya untuk memantau risiko serta menyiapkan langkah mitigasi.
BACA JUGA:Hong Kong Siap Luncurkan Satelit Pertamanya
“Hong Kong telah memperluas batasan keselamatan dalam menghadapi Ragasa. Kami melakukan persiapan menyeluruh dengan kesiapsiagaan tinggi," ujar Lee.
Dengan prediksi cuaca yang semakin memburuk, otoritas mengingatkan warga untuk tetap berada di dalam rumah, menghindari perjalanan yang tidak mendesak.
Seperti kata Alex Mak, badai besar memang tak dapat dicegah. Namun, dengan tetap berdiam di rumah dan mengikuti anjuran otoritas setempat, semua akan aman. (*)