BACA JUGA:Insiden Pembacokan Pendukung Paslon Jimad Sakteh di Sampang, Tim Pemenangan Buka Suara
BACA JUGA:Heboh Viral Pembacokan di Malang Karena Parkir
Mendengar teriakan itu, Timi lari menuju depan rumah. Segera, Wawan menyambutnya dengan bacokan, Kena leher. Timi langsung tumbang. Pendarahan hebat. Dia meninggal di tempat.
Suasana gelap membuat penghuni rumah tidak tahu bahaya yang mengancam. Apalagi, Wawan tidak bicara. Ia langsung membacoki semua orang. Berikutnya, Miswati dan ayahnya, Miskun, mendatangi arah teriakan. Wawan membacok mereka juga.
Lalu, Wawan masuk ke rumah. Di dalam masih ada dua orang lagi, yakni Bima, 17, anak Wawan-Miswati, dan keponakan Miswati bernama Arga, usia 10 tahun. Dalam gelap, Wawan mencari dua anak itu. Sambil menenteng parang berlumuran darah.
BACA JUGA:5 Anggota Gangster jadi Tersangka Pembacokan Pelajar di Tuban
BACA JUGA:Pembunuhan Antarteman, Dibacok Celurit di Bandung: Mengapa Remaja Membunuh?
Bima dan Arga masuk kamar, ngumpet di kolong ranjang. Wawan memeriksa seluruh ruangan. Sampai ke dapur. Meski gelap, Wawan hafal sudut-sudut rumah itu. Ia tidak menemukan dua anak tersebut.
Lalu, ia masuk kamar. Saat itulah Arga menjerit kaget. Wawan jongkok, dalam gelap mengamati kolong ranjang. Ada yang bergerak. Langsung ia bacok. Kena Arga.
Di saat hampir bersamaan, Bima berhasil lolos dari kolong dan kabur keluar rumah. Wawan mengejarnya. Bima lari masuk ke tengah hutan. Wawan tetap mengejarnya.
Saat itulah warga sekitar heboh. Warga tidak mengejar Wawan karena takut. Mereka menolong para korban. Lima orang dievakuasi. Ternyata Timi sudah meninggal. Para korban luka dilarikan ke RSUD dr Darsono, Pacitan.
Choirul: ”Nah, warga awalnya mengira Bima jadi sandera pelaku. Sebab, dalam kegelapan mereka sama-sama lari ke hutan. Ternyata Bima lari menyelamatkan diri. Ia selamat tidak terluka. Kini ia kami mintai keterangan.”
Sebagian luka para korban ternyata cukup parah.
Kabag TU RSUD dr Darsono Pacitan dr Johan Tri Putranto kepada wartawan, Selasa, 23 September 2025, mengatakan bahwa luka-luka para korban rata-rata sepanjang sekitar 20 sentimeter. Luka sayat panjang. Sebagian melengkung.
Johan: ”Di awal kedatangan, semua korban masuk IGD. Kami lakukan tindakan gawat darurat. Kemudian, dilakukan CT scan. Dilanjut tindakan untuk luka-luka terbuka. Kami pindahkan ke ruang operasi.”
Dari empat korban, terparah adalah Arga, kena bacokan di wajah. Terparah kedua Miswati, kena bacokan tembus tulang.