Karena itu, Reze memanifestasikan dua cinta sekaligus. Satu sebagai manusia yang merasakan ketertarikan yang tulus.
Kedua, sebagai figur yang memikul tujuan dari kelompoknya. Dengan kata lain, cinta Reze terhadap Denji mungkin nyata. Namun karena manipulatifnya, Reze membuat dirinya bimbang.
BACA JUGA:Konsep Iblis dalam Chainsaw Man, Ketakutan yang Menjadi Nyata
Bukti naratif yang mendukung ambiguitas itu: interaksi fisik yang hangat, dialog yang intim, dan tindakan penyelamatan yang berkesan. Semua menumbuhkan benih cinta di hati mereka.
Di sisi lain, adegan-adegan itu juga menjadi alasan pengungkapan motif sebenarnya ke Denji. Meski akhirnya Reze kalah dengan perasaannya.
Setelah pengungkapan itu, dia mengajak Denji kabur dari organisasi mereka. Kejujuran itu seperti taruhan terakhir Reze.
BACA JUGA:Chainsaw Man Reze Arc Siap Ledakkan Layar Bioskop
Seperti berharap ada hubungan manis di akhir penyamaran itu. Hanya saja sifat Denji yang terlalu naif mengacaukan semuanya.
Kala itu, Denji terlalu loyal pada Public Safety. Sehingga alih-alih mengiyakan, Denji terjebak fanatisme. Membawanya ke pertempuran sampai mati dengan Reze.
Mengingatkan kita bahwa kenaifan dan ketidakjujuran membuat cinta tulus itu ternoda. Penonton diajak untuk merasakan empati sekaligus curiga. Kombinasi yang membuat arc itu begitu kompleks dan nagih untuk diulik.
BACA JUGA:4 Anime Aksi Recommended, Dari Dandanan hingga Chainsaw Man
Simbol dan Detail yang Menyiratkan Makna
Penolakan Denji membuatnya dan Reze bertarung mati-matian. --MSN
Detail dan simbol juga tidak bisa diabaikan. Fujimoto menyisipkan makna lewat simbol-simbol sederhana. Itu juga terbukti efektif.
Simbolisme bunga mekar dan layu menyiratkan keceriaan singkat. Mewakili kebahagiaan mereka yang begitu rapuh.
Bahkan kekuatan Reze juga tak lepas dari makna. Ledakan bom yang menjadi kekuatan Reze menjadi metafora bom waktu hancurnya hubungan mereka. Terutama saat kaca-kaca pecah karena ledakannya. Itu menggambarkan bagaimana remuknya hati mereka berdua.