HARIAN DISWAY - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sempat menyinggung pidato Presiden Indonesia Prabowo Subianto, dalam pidatonya yang berdurasi sekitar 40 menit itu di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Jumat 26 September 2025.
Netanyahu, adalah kepala negara pertama yang berpidato pada hari keempat atau hari terakhir sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 PBB.
Ia mengatakan bahwa dirinya serta negara-negara lain mencatat kata-kata yang penuh semangat yang disampaikan oleh Presiden Indonesia.
"Dan saya mencatat, seperti halnya Anda juga pasti mencatat, kata-kata yang penuh semangat yang disampaikan di sini oleh Presiden Indonesia. Ini adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Dan ini juga merupakan pertanda tentang apa yang bisa terjadi di masa depan," ucap Netanyahu pada pidatonya.
Pada pidatonya ia juga menyinggung kemajuan teknologi yang dimiliki negaranya Israel. Ia mengeklaim banyak manfaat yang bisa diterima oleh negara-negara yang bekerja sama dengan Israel.
BACA JUGA:Netanyahu Tolak Keras Pengakuan Negara Palestina, Para Diplomat Ramai-Ramai Walk Out
BACA JUGA:Presiden Abbas Tegaskan Hamas Tak Akan Kendalikan Pemerintahan Palestina
"Orang-orang Arab dan para pemimpin Muslim yang berpikiran maju tahu bahwa bekerja sama dengan Israel akan memberi mereka teknologi-teknologi Israel yang inovatif, termasuk di bidang kedokteran, sains, pertanian dan air, pertahanan dan kecerdasan buatan, dan banyak bidang lainnya," tutur Netanyahu.
Ia juga menyatakan "Saya percaya bahwa dalam beberapa tahun ke depan, Timur Tengah akan terlihat sangat berbeda. Banyak dari mereka yang hari ini memerangi Israel, akan lenyap besok. Para pembawa damai yang berani akan menggantikan mereka," jelasnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato pada sidang ke-80 Majelis Umum PBB (UNGA) pada tanggal 26 September 2025 di Kota New York.-Alexi J. Rosenfeld-via AFP
Netanyahu menilai terkait pandangan Prabowo membuka peluang Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia untuk suatu saat mengakui keberadaan Israel, dengan syarat pengakuan terhadap Palestina juga terwujud.
“Dunia harus memberi ruang bagi Palestina untuk merdeka, namun kita juga wajib mengakui dan menghormati kedaulatan Israel, sekaligus menjamin keamanan mereka. Hanya dengan begitu, perdamaian sejati bisa terwujud tanpa kebencian dan kecurigaan,” kata Prabowo di Sidang Umum PBB hari Kamis 25 September 2025.BACA JUGA:Flotilla Pembawa Bantuan Palestina Diserang Drone di Perairan Mediterrania
BACA JUGA:Kantor Misi Diplomatik Palestina di London Berubah Menjadi Kedutaan Besar Palestina
"Saya ingin mengingatkan pidato Presiden Indonesia. Saya percaya ini adalah hal yang bisa terjadi di masa depan,” ucapnya di podium PBB merespon pada pidato Prabowo sebelumnya.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Sugiono menegaskan kembali mengenai pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyoroti pidato Presiden Prabowo tersebut.