Angka tersebut diperoleh dari daftar absensi pihak pesantren serta laporan kehilangan dari keluarga. Abdul menekankan, jumlah tersebut masih dinamis karena beberapa nama kemungkinan sudah selamat atau tidak berada di lokasi saat kejadian, tetapi belum melapor.
BACA JUGA:10 Gempa dengan Korban Jiwa Terbanyak dalam 25 Tahun Terakhir
BACA JUGA:BMKG Catat 2 Kali Gempa Susulan M7,4 di Laut Jawa Tenggara Kalsel
Insiden robohnya gedung Ponpes Al Khoziny menimbulkan duka mendalam bagi keluarga besar pesantren dan masyarakat sekitar.
Sejak awal, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan berbagai unsur lain telah dikerahkan untuk melakukan operasi pencarian tanpa henti. Hari ketiga pencarian menunjukkan adanya harapan, namun juga tantangan besar karena kondisi reruntuhan yang berbahaya.
BNPB memastikan akan terus memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan operasi SAR. Hingga kini, fokus utama masih pada upaya penyelamatan korban yang diyakini masih hidup serta evakuasi seluruh korban yang belum ditemukan.(*)
*)Mahasiswa Magang Prodi English for Business and Professional Communication Politeknik Negeri Malang