HARIAN DISWAY - Upaya pembersihan dan pengangkatan reruntuhan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo menunjukkan kemajuan.
Hingga Jumat, 3 Oktober 2025, proses tersebut telah mencapai 50 persen. "Pengangkatan runtuhan sejauh ini sudah 50 persen," ujar Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya Nanang Sigit di media center posko lokasi, Sabtu pagi, 4 Oktober 2025.
Proses pembersihan itu melibatkan Tim SAR gabungan yang bekerja keras untuk mengangkat struktur bangunan menggunakan alat berat, seperti crane dan eskavator.
BACA JUGA:Jumlah Korban Ponpes Al-Khoziny: 14 Orang Tewas, 49 Masih dalam Pencarian
BACA JUGA:Foto Korban Ponpes Al-Khoziny Korban Diperlukan untuk Identifikasi Jenazah, Tes DNA Jadi Opsi Akhir
Pencarian korban runtuhnya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo masih berlangsung.-ist-
Alat-alat berat itu diperbanyak untuk memastikan proses pengangkatan lebih cepat dan efisien.
Sedangkan sebanyak 30 truk disiapkan untuk mengangkut puing-puing yang dihasilkan dari proses pembersihan.
Keberadaan alat berat dan truk sangat penting guna mempercepat proses evakuasi. Terutama bagi korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan.
Nanang menjelaskan bahwa tujuan utama dari pengangkatan puing-puing itu adalah untuk membuka akses evakuasi bagi para korban.
"Mengangkat puing-puing runtuhan bertujuan untuk membuka akses mengevakuasi korban-korban yang masih berada di bawah runtuhan," tegasnya.
Dengan akses yang terbuka, tim SAR dapat lebih mudah melakukan evakuasi.
BACA JUGA:Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Capai 13 Orang, 1 Santri Ditemukan Selamat
BACA JUGA:Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Ricuh, Desak Ikut Evakuasi di Tengah Pencarian
Tim SAR gabungan sudah melakukan pemotongan pada bagian yang terhubung untuk mencegah bangunan yang tersisa tertarik saat proses pengangkatan dilakukan.