BACA JUGA:Drama MotoGP: Il Professor Alberto Giribuola Gabung Pramac Yamaha 2026
Meski begitu, hasil uji coba pasca-balapan memunculkan beragam tanggapan dari para pembalap Yamaha. Mantan juara dunia 2021, Fabio Quartararo, memberikan penilaian paling keras:
“Saya tidak melihat kemajuan apa pun di area yang kami butuhkan,” tegasnya.
Berbeda dengan rekan setimnya, Alex Rins dan Jack Miller dari Yamaha Pramac lebih optimis. Keduanya mencatat waktu sekitar 0,6–0,9 detik lebih lambat dibandingkan motor M1 Inline-4 versi saat ini.
Sebagian besar defisit tersebut disebabkan oleh output mesin yang masih 'konservatif'. Dalam balapan di Misano, Augusto Fernandez menjadi pembalap dengan kecepatan terendah di speed trap, sementara Fabio Quartararo juga mencatatkan hasil serupa pada tes hari Senin.
Yamaha memang belum secara resmi memastikan akan menggunakan M1-V4 untuk musim depan. Namun, akan menjadi kejutan besar jika motor tersebut tidak tampil di balapan pembuka Buriram 2026, sebelum kemudian bertransisi ke versi 850cc pada 2027.
“Seperti semua pabrikan lain, kami harus mengikuti regulasi teknis yang berlaku. Saya pikir prototipe M1-V4 ini adalah dasar yang bagus untuk memenuhi kebutuhan ban dan aturan MotoGP saat ini,” jelas Andrea Dovizioso.
Sementara itu, Direktur Utama Yamaha Racing, Paolo Pavesio, menegaskan bahwa hasil lintasan akan menjadi tolak ukur kualitas proyek mereka.
“Lintasan akan menentukan hasil kerja kami. Seperti yang dikatakan Dovi, arah pengembangan MotoGP saat ini jelas, yaitu konfigurasi mesin V4 untuk memaksimalkan regulasi yang ada,” kata Pavesio.
"Dengan memiliki mesin V4, kami akan sejajar dengan pabrikan lain. Selebihnya, kami akan Memaksimalkan keunggulan kami di area lain. Yamaha memiliki banyak pengalaman dalam mendesain komponen motor, dan kami akan terus bekerja bersama dua tim pabrikan kami, Yamaha Monster Energy dan Yamaha Pramac Racing , termasuk empat pembalap utama kami," tutup Pavesio.(*)