BACA JUGA: Meriah! Senam Dahlan Iskan Peringati Bulan Kanker Payudara, Ada Kampanye SADARI
Membiasakan diri melakukan SADARI bukan hanya soal pencegahan penyakit, tapi juga bentuk self-awareness dan rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri.
Dengan mengenal tubuh sejak muda, perempuan bisa lebih peka terhadap perubahan abnormal. Ini juga penting sebagai penanaman kesadaran bahwa merawat diri adalah wujud kasih sayang terhadap tubuh sendiri.
SADARI tidak membutuhkan alat khusus atau waktu yang lama. Hanya dalam waktu 5 menit, deteksi dini secara mandiri itu bisa dilakukan. Namun, dampaknya akan sangat besar bagi keselamatan diri.
BACA JUGA: Waktunya Bulan Kesadaran Kanker Payudara Sedunia, RE/MAX Eagle Surabaya Rayakan Global RE/MAX Day
BACA JUGA: Fun Walk for Hope, Langkah Kecil Melawan Kanker Payudara
Waktu terbaik untuk melakukan SADARI adalah 7–10 hari setelah menstruasi.
Pada fase ini, kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh menurun, sehingga kondisi payudara menjadi lebih rileks, tidak bengkak, dan terasa lebih lunak.
Hal ini memudahkan untuk mengenali adanya perubahan atau benjolan kecil yang mungkin tidak terasa pada waktu lain.
LIMA LANGKAH deteksi dini kanker payudara dengan SADARI. --Kemenkes RI
Berikut langkah dasar yang bisa diikuti saat melakukan SADARI:
BACA JUGA: Awas! 90 Persen Pasien Kanker Payudara Tidak Merasa Sakit, Gerakan SaDaRi jadi Makin Krusial
BACA JUGA: Aksi Mahasiswa UBAYA Cegah Dini Kanker Payudara Lewat Simbol Kupu-Kupu Kertas dan Ilusrasi Wanita
1. Berdiri di depan cermin dan amati bentuk payudara.
Perhatikan apakah ada perubahan bentuk, ukuran, atau warna kulit pada payudara. Kulit yang tampak berkerut, kemerahan, atau muncul lekukan tak biasa bisa menjadi tanda awal yang perlu diperhatikan.
2. Angkat kedua tangan ke atas dan perhatikan perubahan di sekitar payudara dan puting.