Mengenal Filosofi Kain Tradisional Indonesia: dari Batik, Tenun, hingga Lurik

Kamis 16-10-2025,19:45 WIB
Reporter : Mauluda Luthfiana Nastiti*
Editor : Indria Pramuhapsari


KAIN TENUN yang pengerjaannya sepenuhnya manual mencerminkan mencerminkan nilai kesabaran, ketekunan, gotong royong, dan penghargaan terhadap warisan leluhur. --tenuntimor.blogspot.co.id

Tenun merupakan hasil karya yang menggabungkan keindahan warna dan makna budaya dari berbagai daerah di Nusantara. 

Proses pembuatannya sepenuhnya manual, dilakukan dengan tangan menggunakan alat tradisional seperti gedogan. Dalam setiap helainya, tersimpan nilai kesabaran dan dedikasi tinggi dari para penenun. 

Tenun ikat dari Nusa Tenggara Timur (NTT) menonjol dengan warna-warna tegas dan motif yang menggambarkan kehidupan masyarakat pesisir.

BACA JUGA: Jangan Sembarangan! Ikuti Cara Mencuci dan Merawat Kain Tenun yang Tepat Agar Awet

BACA JUGA: Tongkos Batik: Inovasi Desain yang Menghidupkan Tradisi di Era Modern

Kemudian ada ragam tenun lain, yaitu songket dari Sumatra. Kain ini dihiasi benang emas yang melambangkan kemakmuran dan kehormatan.

Sejenis dengan itu adalah ulos dari Batak. Ulos memiliki makna spiritual yang erat dengan hubungan kekeluargaan. 

Menurut Indonesia.go.id, tenun mencerminkan nilai ketekunan, gotong royong, dan penghargaan terhadap warisan leluhur. Karena itulah tenun menjadi simbol persatuan dalam keberagaman budaya Indonesia.

Kain Lurik


KAIN LURIK terkenal dengan motif garisnya, garis vertikal melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan, sedangkan garis horizontal mencerminkan hubungan antarsesama manusia. --shutterstock

Lurik, kain khas dari Jawa Tengah dan Yogyakarta, memancarkan keindahan dalam kesederhanaannya. 

BACA JUGA: Batik Lurik: Sejarah, Makna dan Filosofi, serta Jenisnya

BACA JUGA: 5 Batik Khas Tulungagung, dari Batik Lurik Bhumi Ngrowo hingga Batik Gajah Mada

Proses pembuatannya juga dilakukan dengan teknik tradisional menggunakan alat tenun bukan mesin, yang memerlukan ketelitian agar pola garis-garisnya tetap rapi dan seimbang. 

Motif garis lurik memiliki makna filosofis yang mendalam, yaitu garis vertikal melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan, sedangkan garis horizontal mencerminkan hubungan antarsesama manusia. 

Kategori :