Kisah Heroik Tim Rescue Surabaya Evakuasi Santri Ponpes Al-Khoziny di Tengah Puing Beton

Kamis 16-10-2025,13:53 WIB
Reporter : Shanita Septias Anaway*
Editor : Mohamad Nur Khotib

“Itu saya sudah kehabisan tenaga, akhirnya tugas akhir memotong rangka besi beton saya diserahkan teman saya, Abdul Aziz sampai akhirnya Yusuf berhasil dikeluarkan dengan selamat,” cerita Elvanio yang akrab disapa Neo.

Sementara itu, Abdul Aziz dan Galang Ferbi yang terlibat pada upaya penyelamatan di hari kedua dan ketiga dengan fokus utama mengevakuasi santri bernama Haikal.

Mereka menggali jalur masuk sedalam sekitar 5 meter untuk mencapai lokasi korban. Selain harus bekerja di antara beton dan tanah yang rentan runtuh kembali, mereka juga mengaku mendengar jeritan minta tolong korban lainnya dari sisi yang sulit dijangkau.

BACA JUGA:Pasca Ambruknya Ponpes Al Khoziny, Cak Imin dan Menag Nasaruddin Gelar Pertemuan Khusus

BACA JUGA:Pembersihan Puing Musala Al Khoziny Rampung, Operasi SAR Resmi Ditutup

“Akhinya, kita mencoba menguatkan dan menenangkan para santri bahwa mereka akan segera diselamatkan,” kata Abdul Aziz mengenang perjuangan timnya dalam proses evakuasi.

Posisi Haikal sendiri sangat sulit, santri itu terjepit di bawah bongkahan beton besar dan hanya tangan kanannya yang bisa bergerak.

Aziz menuturkan, setelah membobol tanah sejauh 2 meter, sekitar pukul 12.00 siang Haikal mulai berteriak dan mengigau, “Sudah jangan mainan itu. Haikal tidak bisa bernapas,"

Mendengar teriakan itu, tim segera memberikan suplai oksigen serta air minum untuk membantu Haikal tetap sadar. Setelah kondisinya stabil, proses penyelamatan dilanjutkan hingga akhirnya korban berhasil dikeluarkan dari reruntuhan berkat kerja sama tim DPKP dan Basarnas.

BACA JUGA:Dasco: Wacana Pembangunan Ulang Ponpes Al Khoziny Pakai APBN Belum Final

BACA JUGA:Korban Runtuhnya Musala Ponpes Al Khoziny Capai 61 Orang

“Mendengar teriakan tersebut, kita langsung melakukan koordinasi dengan tim pendamping dan berinisiatif memberikan suplai oksigen dan minum. Setelah mendapat suplai oksigen, Haikal akhirnya lebih tenang dan evakuasi bisa dilanjutkan,” lanjutnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang mendengarkan kisah tersebut menyampaikan rasa bangganya terhadap dedikasi para tim rescue DPKP Kota Surabaya. Ia menilai semangat kerja tanpa kenal lelah yang dimiliki mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang sesungguhnya. 

“Saya bangga betul, karena tim penyelamatan Kota Surabaya berbuat kebaikan tanpa pamrih untuk menolong sesamannya,” ucap Eri usai berkunjung ke Kantor DPKP.

Sebagai bentuk penghargaan, Eri Cahyadi berjanji akan memberikan penghargaan khusus bagi tim penyelamat DPKP Kota Surabaya pada peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2025 mendatang.

BACA JUGA:Polda Jatim Amankan Potongan Besi dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Diduga Jadi Barang Bukti

BACA JUGA:Musibah Ponpes Al Khozinym, Paiton Energy – POMI Kirim Tim Tanggap Darurat ke Sidoarjo

Kategori :