Semangat Baru Hari Santri 2025: Mengupas Sejarah, Tema, dan Maknanya

Senin 20-10-2025,20:30 WIB
Reporter : Wardah Nur Afriliyah*
Editor : Indria Pramuhapsari

Semangat Hari Santri Nasional adalah menciptakan generasi santri yang mampu membawa nilai-nilai Islam ke kancah dunia dengan menyebarkan pesan kedamaian, toleransi, dan kemajuan.

Makna tema ini juga menegaskan bahwa perjuangan santri tidak berhenti di masa lalu. Santri harus berperan aktif sebagai inovator dan penjaga moral di berbagai bidang kehidupan masa kini.

Mulai dari pendidikan, kewirausahaan, hingga dunia digital. Santri modern adalah simbol harmoni antara iman, ilmu, dan kemajuan peradaban.

BACA JUGA: Para Santri Beradu Argumen tentang Dakwah di Era Artificial Intelligence dalam Disway Mandarin Debate Competition

BACA JUGA: Lomba Debat Bahasa Mandarin Disway, Pertandingkan 15 Tim Beranggotakan 3 Orang Santri

Makna Filosofis dan Nilai Hari Santri


LOGO Hari Santri 2025 adalah pita cakrawala. -Istimewa-Kemenag

Hari Santri Nasional bukan hanya tentang penghormatan, tetapi juga tentang pelestarian nilai-nilai luhur. Filosofinya adalah ajakan agar santri masa kini meneruskan perjuangan para pendahulu dengan cara yang relevan. Yakni, melalui ilmu pengetahuan, etika, dan karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.

Logo Hari Santri 2025 bermakna mendalam. Dalam logo itu tercermin perjalanan panjang para santri sejak Resolusi Jihad 1945 hingga era digital hari ini.

Bentuk pita cakrawala yang membentang menjadi simbol keterbukaan santri dalam menerima perkembangan, tanpa kehilangan akar tradisi dan nilai-nilai pesantren.

Warna hijau merepresentasikan kesucian, kedamaian, serta identitas santri. Sedangkan nuansa biru dan merah menyiratkan keberanian dan optimisme untuk melangkah maju di kancah dunia.

BACA JUGA: Pidato Bahasa Mandarin, Santri Nurul Jadid Ghefira Aulia Ajak Generasi Muda Gemar Membaca

BACA JUGA: Bangkit dari Duka, Santri Perkuat Ghirah Berjuang Menuju Peradaban Mulia Mengawal Kemerdekaan

Peringatan Hari Santri Nasional mengingatkan seluruh masyarakat bahwa perjuangan tidak selalu berarti angkat senjata. Perjuangan bisa berarti dedikasi dan ilmu pengetahuan.

Di era modern ini, menjadi santri berarti menjaga akhlak di tengah arus globalisasi. Bersamaan dengan itu, para santri juga harus mengembangkan ilmu tanpa meninggalkan nilai-nilai spiritual.

Santri masa kini adalah wajah masa depan Indonesia yang berilmu, beriman, berakhlak, dan berdaya saing global. (*)

Kategori :