Berita Hoax: Natuna Utara Jadi Jaminan Utang Whoosh, Begini Penjelasan Mafindo!

Rabu 29-10-2025,10:37 WIB
Reporter : Septadera Candra Purnama*
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY – Beredar luas di Facebook sebuah unggahan yang menyebut adanya perjanjian antara mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan China, yakni Natuna Utara dijadikan jaminan untuk utang proyek Kereta Cepat Whoosh.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan fakta, klaim tersebut terbukti tidak benar alias hoaks. Bahkan tidak ditemukan satupun informasi dari sumber kredibel yang dapat membenarkan klaim tersebut. 

BACA JUGA:Ini Tanggapan Mahfud MD Soal Dugaan Korupsi Whoosh

Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax.id) melakukan pencarian dengan kata kunci “perjanjian Jokowi-China: Natuna Utara sebagai jaminan utang Whoosh” ke mesin pencarian Google. 

Berdasarkan hasil penelusuran tersebut mengarah pada beberapa video yang diunggah di kanal YouTube. Serta menunjukkan bahwa klaim tersebut berasal dari kesalahpahaman atau distorsi atas komentar yang pernah disampaikan oleh dua tokoh.

BACA JUGA:Babak Baru Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, KPK Mulai Penyelidikan

Video pertama mengarah pada unggahan di kanal YouTube Mahfud MD Official, dengan judul "MAHFUD MD TENTANG PRAPERADILAN NADIEM & PK SILFESTER", yang tayang pada Selasa, 14 Oktober 2025.

Dalam video tersebut, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, mengingatkan risiko gagal bayar utang proyek Kereta Cepat Whoosh. 

Ia menilai, jika Indonesia gagal melunasi utang tersebut, China bisa saja meminta kompensasi besar yang berpotensi merugikan negara, misalnya berupa pengambilalihan wilayah Natuna Utara.

BACA JUGA:Proyek Kereta Cepat Whoosh Jadi Sorotan, Mahfud MD Tegaskan Tak Akan Lapor tapi Siap Diperiksa

Kemudian, video kedua mengarah pada unggahan di kanal YouTube Kompas.com berjudul “Jokowi Bungkam Saat Ditanya Utang Kereta Cepat Whoosh”, yang tayang Minggu, 19 Oktober 2025.

Dalam video tersebut menayangkan Presiden Jokowi memilih untuk tidak memberikan tanggapan saat ditanya mengenai sikap Menteri Keuangan Purbaya, yang menolak penggunaan APBN dalam menutup utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh).

BACA JUGA:Tiongkok Angkat Bicara Soal Polemik dan Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh

Sementara itu, proyek kereta cepat Whoosh memerlukan dana sebesar Rp119,79 triliun, dengan asumsi kurs Rp16.500 per dolar AS. 

Namun, hingga saat ini penyelesaian utang proyek tersebut belum memiliki solusi akhir, dan tidak ada bukti atau laporan resmi yang menyebut adanya perjanjian antara Jokowi dan China terkait Natuna Utara dijadikan jaminan utang.

Kategori :